Pesona Wisata Alam Pulau Weh, Aceh
Bila kita tertarik mengunjungi destinasi wisata di Pulau Weh,
pastikan kita mengetahui terlebih dahulu apa saja yang terdapat di sana.
Tujuannya, jelas, untuk memudahkan wisatawan dalam mengeksplorasi
segala ragam wisata yang ada di pulau paling ujung Barat di Indonesia
ini.
Pulau Weh bisa dijujuki dengan menggunakan kapal penyeberangan yang
berangkat dari dermaga Ulelheu, Banda Aceh. Tiap hari, kapal
penyeberangan ini hanya melayani rute dua kali saja, yaitu pagi hari
pukul 08.00 dan sore hari pukul 16.00. Harga yang dipatok untuk setiap
wisatawan, yaitu sekitar Rp65.000. Sebuah harga yang tak terlalu mahal
bila dibandingkan dengan pesona alam yang nanti akan kita jumpai di
Pulau Weh. Waktu perjalanan bisa ditempuh selama 45 hingga 60 menit.
Setelah itu, kita bisa leluasa menginjakkan kaki di dermaga Balohan,
Sabang.
Suasana alam yang serba natural, akan menggiring para wisatawan
mencapai kepuasan yang mereka inginkan di sana. Di Pulau Weh, wisatawan
tidak perlu merasa bingung dengan fasilitas penginapan. Sejumlah
penginapan maupun resor yang dikelola masyarakat setempat, akan
memanjakan mereka. Fasilitas yang ada di penginapan, seperti AC, tempat
tidur yang sangat nyaman, kamar mandi yang sangat bersih, maupun
restoran, tersedia lengkap. Sehingga, tak ada alasan untuk mengatakan
tidak nyaman. Semua fasilitas tersebut akan mengakomodasi segala
kebutuhan para wisatawan dengan baik.
Gugus wisata terbentang lapang di Pulau Weh. Ada Pantai Iboih yang
indah; dan menjadi tempat bermain air paling menarik. Ada pula Tugu
Kilometer Nol (KM-0) yang menjadi monumen tapal batas Indonesia. Aka
nada perasaan senang manakala telah mengunjungi tugu yang satu ini.
Karena disitulah, lokasi titik nol Indonesia di belahan barat.
Selain dua tempat di atas, di Pulau Weh kita bisa menikmati pantai
lain. Pantai Gapang, Pantai Kasih, Pantai Sumur Tiga, dan Pantai Anoi
Hitam; merupakan gugus pantai yang akan memanjakan kita saat berwisata
di sana. Pantai-pantai tersebut, bisa didatangi demi mereguk keindahan
dan pesona alamnya yang spektakuler. Khusus Pantai Anoi Hitam, kita akan
menemukan warna pasirnya yang hitam pekat. Pun, saat terkena sinar
matahari, pasir ini akan memantulkan sinarnya.
Sebuah benteng peninggalan tentara Dai Nippon Jepang, masih berdiri
kokoh. Meskipun, sebagian struktur bangunannya, telah rapuh termakan
usia. Beberapa bunker juga masih terlihat di benteng tersebut. Di
sejumlah lubang jendela di bagian atas benteng, onggokan meriam tua,
juga masih ada. Saat berada di benteng, kita bisa dengan leluasa
memandang Lautan Hindia maupun Selat Malaka. Hmmm…..menarik bukan tempat wisata yang satu ini?
0 komentar: