PROSES PENCARIAN PESAWAT AIRASIA QZ8501

UPDATE TERKINI PROSES PENCARIAN PESAWAT AIRASIA QZ8501
Selasa, 13 Januari 2015
05.06 WIB: Kotak hitam, atau dikenal dengan black box dari pesawat AirAsia QZ8501 berhasil diangkat dari dasar laut. Kotak hitam yang baru diangkat tersebut berupa perekam data penerbangan, atau disebut dengan FDR (Flight Data Recorder). Alat ini diangkat sekitar pukul 07.15 WIB, dan dibawa ke Jakarta untuk diunduh isinya oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dari Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.



08.03 WIB: Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko tak perlu ikut terjun langsung dalam proses evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di sekitar perairan Selat Karimata. Menurutnya, tugas itu sudah diemban oleh Basarnas dan tim gabungan lain yang menangani proses evakuasi tersebut.

10.04 WIB: Cockpit Voice Recorder (CVR) dikabarkan sudah berhasil diangkat. Dugaan ini mencuat setelah kedatangan Jonan ke Lanud Iskandar. Dikabarkan pula Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan kembali datang untuk membawa CVR, seperti yang dilakukannya kemarin saat membawa FDR black box dari KRI Banda Aceh ke Lanud Iskandar dan membawanya ke Jakarta.


Senin, 12 Januari 2015
11.45 WIB: Saat membuka sidang paripurna, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto mengajak anggota dewan berdoa bersama untuk korban pesawat AirAsia QZ8501 dan longsor di Banjarnegara. Sidang ini merupakan yang pertama digelar setelah satu bulan reses dengan agenda pembukaan masa sidang II tahun sidang 2014-2015.

Sidang paripurna ini dihadiri 303 anggota. Di antaranya PDIP 65 anggota, Partai Golkar 50 anggota, Gerindra 43 anggota, Demokrat 47 anggota, PAN 22 anggota, PKB 18 anggota, PKS 14 anggota, PPP 19 anggota, NasDem 23 anggota, dan Hanura 12 anggota.

11.24 WIB: Panglima TNI Jenderal Moeldoko kembali menyambangi Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Kedatangannya kali ini karena sudah mendengar black box pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan. Petugas Lanud Iskandar telah mempersiapkan ruang konferensi pers untuk jenderal bintang empat tersebut. Moeldoko akan datang bersama KSAL Laksdya Ade Supandi, KSAU Marsekal IB Putu Dunia, dan Kepala BAIS Mayjen M Erwin Safitri.

11.05 WIB: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakankeberadaan Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari black box AirAsia QZ8501 ditemukan di bawah puing-puing sayap pesawat. Dia menjelaskan, black box atau kotak hitam sebuah pesawat terdiri dari dua hal yaitu FDR dan CVR (Cockpit Voice Recorder).

Kendati bagian dari black box itu telah ditemukan, namun pihaknya tetap fokus pada pencarian korban dan evakuasi. Oleh karenanya menurut Soelistyo, tim operasi gabungan akan tetap fokus mencari korban di sejumlah area operasi.


10.47 WIB: Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi menduga pesawat AirAsia QZ8501 meledak sebelum jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah. Dugaan ini merujuk pada pengakuan nelayan yang sempat mendengar suara ledakan saat AirAsia hilang kontak.

"Ini tanda tanya. Kalau dia meledak berarti banyak (jenazah) yang sudah berkeping-keping. Ini semua nanti kita buktikan, tapi kalau lihat sisi kiri pesawat yang hancur, ini sudah kena pressure. Jadi jenazah ada yang berkeping-keping," kata Supriyadi.

10.27 WIB: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan bagian dari black box milik pesawat AirAsia QZ8501 telah diangkat oleh pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Bagian black box yang bernama Flight Data Recorder (FDR) itu diangkat pukul 07.11 WIB hari ini, (12/1). Pengangkatan bagian pesawat yang selama ini dicari itu, dilakukan oleh satuan penyelam TNI Angkatan Laut.

Minggu, 11 Januari 2015


Penyebab gagalnya dipindahkan ke truk kontainer karena kapasitas bak kontainer tidak mampu menampung besarnya ukuran ekor yang ditemukan sejak tiga hari lalu itu. Untuk sementara ekor ditaruh di dermaga Pelabuhan Kumai.

20.24 WIB: Di pencarian hari ke-15, Tim SAR berhasil menemukan kotak hitam atau black box milik AirAsia QZ8501. Adalah Tim Penyelam TNI AL di KN Jadayat yang sukses menemukan alat perekam semua komunikasi pesawat nahas yang jatuh di Perairan Karimata tersebut.

Koordinator Tim Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Tonny Budiono, menjelaskan black box ditemukan pada posisi 03.37.21 S / 109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 sampai dengan 32 meter. Namun, karena keterbatasan waktu, maka diputuskan proses pengambilan black box akan dilaksanakan besok pagi hari dengan menggeser perlahan-lahan serpihan badan pesawat tersebut.

19.54 WIB: Ekor pesawat AirAsia QZ8501 tiba di Pelabuhan Kumai, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, sekitar pukul 16.20 WIB. Setelah tiba, kapal Crest Onyx yang membawa ekor QZ8501 itu rencananya akan ditarik menggunakan crane dari KN Arcturus untuk dipindahkan truk kontainer.

Namun, setelah tiga jam, proses pemindahan ekor QZ8501 ke gudang masih belum dilakukan. Tim gabungan yang bertugas masih tampak melakukan briefing agar proses pemindahan berjalan lancar. Proses pemindahan berjalan alot akibat hujan deras. Warga sekitar yang tadinya antusias berdiri di dermaga untuk menyaksikan proses pemindahan, tampak lari ke Posko Polri yang jaraknya dekat dari dermaga untuk berteduh.


19.12 WIB: Sinyal keberadaan black box pesawat AirAsia QZ8501 terdeteksi kuat di tiga kapal yang berada tidak jauh dari lokasi penemuan ekor pesawat. Tiga kapal yang berhasil menemukan sinyal black box pesawat AirAsia, yakni kapal Baruna Jaya, Java Interior dan Kapal GeoSurvey. Sebab itu, tim penyelam kembali dikerahkan.

Namun, setelah melakukan penyelaman selama 12 jam keberadaan black box masih belum ditemukan. "Jam 12.00 masih menyelam tapi tidak ada hasil. Alat dapat menerima sinyal ping, tapi penyelam nggak dapat (black box)," kata Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Minggu (11/1).

18.51 WIB: Jenazah suami-istri warga Negara Korea Selatan (Korsel), yang turut menjadi korban AirAsia QZ 8501, terpaksa diinapkan di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk menunggu koordinasi pihak keluarga dan kedutaan besar. Hal ini juga untuk menunggu bayinya yang masih berusia satu tahun ditemukan oleh Tim SAR.

Kedua jenazah suami-istri warga Korsel itu adalah jenazah berlabel B047, Kyung Hwa Lee (34) dan B048, Seong Beom Park (37). Keduanya baru selesai diidentifikasi hari ini, Minggu (11/1). Pada jenazah Kyung Hwa Lee sendiri, melekat bra khusus ibu menyusui, sedangkan suaminya, Seong Bbeom Park masih mengenakan gendongan bayi.

18.29 WIB: Menteri Koordinator Bidang Maritim Indroyono Soesilo mendampingi para ilmuwan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merilis temuan sinyal Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang dipancarkan AirAsia QZ8501. Indroyono berpesan agar masyarakat juga melihat perjuangan para ilmuwan BPPT yang sejak jatuhnya AirAsia sampai sekarang masih berada di tengah laut.

Dia pun meyakini bahwa sinyal ketiga Ping Emergency locator transmitter (ELT) yang diterima kapal Baruna Jaya I dan Java Emperia akan menemukan Blackbox yang hilang. Keyakinan Indroyono bertambah karena sebelumnya BPPT pernah melakukan hal yang serupa.

18.08 WIB: Tiga jenazah korban AirAsia QZ8501 kembali teridentifikasi, Minggu (11/1). Dua di antaranya suami-istri warga Negara Korea Selatan (Korsel). Keduanya mengenakan tambalan gigi emas. Selain sama-sama mengenakan tambalan gigi emas, kedua WNA Korsel tersebut juga mengenakan bra khusus ibu menyusui dan gendongan bayi. Kedua jenazah ini berlabel B047 dan B048.

17.08 WIB: Ekor pesawat AirAsia QZ8501 akhirnya tiba di Pelabuhan Kumai, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Ekor QZ8501 yang dibawa oleh kapal Crest Onyx itu tiba sekitar pukul 16.20 WIB. Setibanya di Pelabuhan Kumai, kapal milik SKK Migas itu langsung merapat ke KN Arcturus yang sudah bersandar di dermaga pelabuhan. Nantinya, ekor tersebut dipindahkan menggunakan crane KN Arcturus untuk ditaruh di truk container.

Setelah berhasil sampai di dermaga, ekor pesawat nahas itu akan langsung dibawa tim Basarnas untuk disimpan di gudang penyimpanan serpihan pesawat AirAsia. Gudang tersebut hanya berjarak sekitar 10 meter dari Dermaga. Namun, karena beban ekor tersebut sampai berton-ton, proses pemindahan ke gudang harus menggunakan truk kontainer. 

15.02 WIB: Dua hari terakhir Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) fokus mencari dua buah black box pesawat Air Asia QZ 8501. Setelah dua kali gagal, kali ini tim pencari kembali menangkap sinyal Ping lainnya. Sinyal ini diduga dipancarkan dua buah black box AirAsia.

Setelah dilakukan verifikasi beberapa kali dan diindikasikan positif, BPPT lantas melaporkannya kepada Basarnas dan KNKT. Kemudian ditindaklanjuti dengan penyelaman sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Penyelaman pun dilakukan pada titik 3 derajat, 37 menit 20,7 detik, Lintang Selatan Logder 42 menit 43 detik Bujur Timur.

14.12 WIB: Kapal Baruna Jaya milik BPPT mendengar jelas suara ping dari black box pesawat AirAsia QZ8501. Direktur Operasional Basarnas Marsma SB Supriyadi mengatakan, dari hasil scan detector dan sinyal pinger kemungkinan black box ada di sekitar main body pesawat.

Tim penyelam yang berada di KN Pacitan segera merapat ke kapal Baruna Jaya untuk memastikan hal tersebut. Karena diduga masih banyak jenazah korban AirAsia QZ8501 yang masih terperangkap di dalam badan pesawat.


19.07 WIB: Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengutarakan apresiasinya kepada tim SAR gabungan, yang berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Teluk karimata, Kalimantan Tengah. Apresiasinya itu dia buktikan dengan menaikkan pangkat seluruh tim SAR gabungan yang berhasil mengangkat dan mengevakuasi ekor QZ8501.
16.05 WIB: Ekor pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di kedalaman 35 meter Selat Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah berhasil diangkat ke permukaan. Kini, ekor tersebut masih diupayakan ditarik ke kapal Crest Onyx yang jaraknya sekitar 500 meter dari KRI Banda Aceh.
Sabtu (10/1)
16.10 WIB: Basarnas pada operasi pencarian hari ke-13 ini akan memfokuskan operasi pada proses pengangkatan ekor pesawat AirAsia menggunakan gabungan dua metode. Pengangkatan ekor tersebut akan menggunakan kombinasi dua metode, yakni floating balloon digabungkan dengan crane agar ekor tidak rusak. Black box kemungkinan besar masih berada di dalam ekor pesawat.


13.30 WIB: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan dua jenazah kembali ditemukan di dasar laut dengan posisi duduk di kursi pesawat AirAsia Q8501. Dua jenazah yang masih mengenakan sabuk pengaman itu ditemukan kapal GeoSurvei dan tim penyelam.
11.05 WIB: Dua jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 yang ditemukan kemarin oleh KN Pacitan dan KD Kasturi Malaysia telah tiba di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Jumat (9/1). Kedua jenazah tersebut dibawa oleh Helikopter Dauphin milik Basarnas


Jumat (9/1)
22.10 WIB: Dua jenazah korban AirAsia QZ8501 telah diautopsi untuk kepentingan penyidikan.Jenazah-jenazah tersebut diambil sebagai sample untuk mendukung pengungkapan penyebab jatuhnya pesawat berpenumpang 162 orang itu.
21.01WIB: Dua jenazah laki-laki dan perempuan yang menjadi korban tragedi AirAsia QZ8501 tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Jalan A Yani, Surabaya, Kamis (8/1), sekitar pukul 18.30 WIB. Dengan tambahan dua jenazah ini, total jenazah yang ada di ruang identifikasi dan autopsi RS Bhayangkara ada 41 jenazah.
19.10 WIB: Terkait klaim asuransi yang menjadi hak keluarga korban tragedi AirAsia QZ8501, Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini mengaku sangat berhati-hati. Karena dana tersebut harus benar-benar diterima oleh yang berhak, bukan jatuh pada keluarga yang bukan hak waris. 
18.45 WIB: Tim SAR kembali menemukan jenazah penumpang AirAsia QZ8501. Jenazah ditemukan tim SAR dari KN Pacitan & KD Kasturi temukan jenazah, total sudah 43.
Kamis (8/1)
15.08 WIB: Kondisi reruntuhan yang diyakini sebagai ekor pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa, Rabu (7/1). Ekor pesawat AirAsia QZ8501 ini ditemukan oleh Tim SAR yang menyelami perairan di sektor tiga pencarian yang lokasinya cukup jauh dari titik lost contact. 


14.51 WIB: Komandan Lanud Iskandar Letkol Jhonson Simatupang mendapatkan informasi bahwa akan datang tiga menteri ke Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah. Di hari kesebelas ini, mereka akan memonitor proses pencarian dan evakuasi jenazah penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501.


14.26 WIB: Anggota DPR Fraksi Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, ada tumpang tindih dalam birokrasi pemerintah dalam menangani kasus AirAsia. Dia melihat semua instansi dan kementerian berlomba-lomba mencari muka atas kasus jatuhnya pesawat AirAsia.

12.52 WIB: Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan keberadaan alutsista sangat penting dalam menggelar operasi non-militer, terutama bencana dan kecelakaan. Atas alasan itu, dia ingin berupaya melakukan pendekatan kepada Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

12.44 WIB: Memasuki hari kesebelas, Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian jenazah penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501 dengan segala cara. Pencarian dilakukan lewat udara, permukaan laut sampai ke bawah laut.

Direktur Operasional Basarnas Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Marsekal Pertama SB Supriadi menyatakan, pencarian melalui udara difokuskan untuk mengidentifikasi lokasi adanya jenazah atau puing pesawat. Kemudian informasi itu akan diteruskan ke kapal-kapal Tim SAR gabungan guna ditindaklanjuti.

12.36 WIB: Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo memastikan pada pencarian hari ke-11 telah menemukan satu jenazah baru penumpang Air Asia QZ8501. BahkanTim SAR gabungan sudah menemukan bagian ekor pesawat.




Selain mencari, pria yang telah tujuh tahun menjadi pilot TNI AU ini juga bertugas mengirim personel Badan SAR nasional (Basarnas) maupun hal-hal yang dibutuhkan kapal Indonesia serta negara sahabat.

10.39 WIB: Hari ke-11, dua jenazah kembali dikirim ke Surabaya dari Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah. Kedua jenazah merupakan hasil temuan oleh KD Kasturi milik Malaysia dan Kapal Onami Jepang.

09.29 WIB: Tugas berat diemban tim Search and Rescue (SAR) gabungan, yang terdiri dari ribuan relawan, militer hingga ahli-ahli penerbangan. Berbagai misi mereka jalankan, demi menemukan jenazah, badan pesawat AirAsia, hingga penyebab kecelakaan.

Tak sedikit pula yang mencecar mereka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Padahal, rintangan yang dihadapi cukup berat, mulai dari cuaca yang buruk, gelombang tinggi, hingga arus bawah laut yang sangat deras. Jika dipaksakan, bukan tidak mungkin nyawa mereka hilang.

09.19 WIB: Hingga hari kesepuluh pencarian AirAsia QZ8510, tim SAR gabungan masih belum menemukan seluruh penumpang, badan pesawat dan black box. Padahal segala kekuatan dikerahkan termasuk bantuan dari negara sahabat yang pakai kapal atau pesawat berteknologi canggih.

09.12 WIB: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Teluk Kumai Pangkalanbun pagi ini cukup kondusif. Situasi ini diharapkan bisa makin mempermudah Tim SAR gabungan menyelesaikan pencarian puing pesawat dan korban AirAsia.


08.36 WIB: Akhirnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menonaktifkan tujuh pejabat negara terkait pesawat AirAsia QZ8501 yang disebut-sebut terbang ilegal pada Minggu (28/12). Ini adalah pejabat pertama yang mendapatkan 'hukuman' Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat dia jadi menteri.

07.00 WIB: Chief Executive Officer (CEO) AirAsia, Tony Fernandes telah mengungkapkan kesediaannya untuk memberikan ganti rugi bagi keluarga penumpang pesawat AirAsia QZ8501. Soal pemberian asuransi, Tony akan mengikuti peraturan yang diterapkan pemerintah di Indonesia. Apabila pemerintah meminta saat ini juga memberikan biaya ganti rugi, Tony mengaku akan sesegera mungkin memberikannya.

05.07 WIB: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di area pencarian dan evakuasi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di hari kesebelas, Rabu (7/1) berpotensi hujan. Intensitas hujan ringan hingga sedang itu kemungkinan akan terus terjadi pada pagi hingga siang hari di sekitar Selat Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah.



Selasa, 06 Januari 2015


18.29 WIB: Sejumlah tragedi dan kecelakaan mewarnai angkutan Natal 2014 dan Tahun 2015. Di penghujung 2014, jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 menyita perhatian dunia dan menjadi peristiwa paling memprihatinkan di dunia penerbangan nasional sepanjang tahun lalu.


18.20 WIB: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan kagum atas kecanggihan alutsista negara sahabat ikut membantu pencarian jenazah penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501. Dia berharap TNI dapat memilikinya suatu saat nanti.

"Kami kalau melihat alutsista yang canggih itu ngiler juga. Kita sungguh ingin alutsista yang canggih," kata Moeldoko di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Selasa (6/1).


18.01 WIB: Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyambangi posko tim SAR gabungan di Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Moeldoko sempat mengunjungi lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata menggunakan helikopter Sea Hawk milik Amerika Serikat.

Panglima menyatakan akan terjadi keajaiban dengan kedatangannya kali ini. Cuaca yang sebelumnya menjadi kendala akan dapat diatasi oleh prajuritnya.


Staf Khusus Menhub Hadi Mustafa Djuraid mengatakan Kemenhub bersama PT Angkasa Pura I dan AirNav Indonesia sudah mematangkan penonaktifkan tujuh pejabat tersebut.


16.25 WIB: Sejumlah ulama saat bersiap ikut Tim SAR mencari pesawat AirAsia QZ8501 di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1). Sebanyak delapan orang diajak Tim SAR untuk mendoakan proses pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501.


16.24 WIB: Tiga jenazah korban AirAsia QZ8501 kembali berhasil diidentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur, Selasa siang (6/1). Dengan begitu, dari 37 jasad yang ada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya, total yang sudah diidentifikasi berjumlah 16 jenazah, tersisa 21 jenazah lagi.




15.48 WIB: PT Asuransi Dayin Mitra Tbk mengaku siap membayar klaim asuransi korban pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura yang mengalami kecelakaan 28 Desember 2014 silam. Dayin Mitra adalah salah satu perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan AirAsia memberikan asuransi optional atau pilihan.


15.42 WIB: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut pembayaran asuransi korban AirAsia QZ8501 bakal dilakukan setelah pemerintah menyatakan proses evakuasi telah selesai. Saat ini, perusahaan asuransi tengah mendata ahli waris korban berhak menerima pembayaran asuransi tersebut.

15.20 WIB: Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sebagai pengawas industri keuangan di Indonesia, memastikan klaim asuransi korban kecelakaan AirAsia QZ8501 akan dibayarkan. Dari aturan yang berlaku, setiap penumpang berhak mendapat asuransi Rp 1,25 miliar untuk meninggal dan cacat total.


15.19 WIB: Sejauh ini faktor cuaca menjadi halangan utama pencarian jenazah penumpang dan badan pesawat AirAsia QZ8501 di Pangkalanbun. Penggunaan sonar dan penyelaman bawah laut pun tak membuahkan hasil akibat keterbatasan jarak pandang yang mencapai nol meter.

14.57 WIB: Tim SAR gabungan kembali menemukan 2 jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata. Saat ini, dua jenazah tersebut masih berada di kapal laut KD Kasturi milik Malaysia dan Onami milik Jepang.

Hingga saat ini total jumlah jenazah yang berhasil dievakuasi ada 39. Jenazah yang telah dikirim ke Surabaya sebanyak 37.


14.36 WIB: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendesak perusahaan asuransi mendata korban penumpang AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan pada 28 Desember 2014. Dari data yang ada hingga saat ini, 25 penumpang AirAsia dinyatakan ikut asuransi optional atau pilihan yang disediakan AirAsia.



Dalam foto selfie yang dikirim dari ponsel itu terlihat adiknya sedang duduk bersama ketiga teman laki-laki, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Selasa (6/1).


14.14 WIB: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tetap ngotot menyebut penerbangan AirAsia QZ8501 tujuan Surabaya - Singapura dilakukan secara ilegal. Pasalnya, penerbangan yang dilakukan hari Minggu 28 Desember 2014 tersebut di luar izin yang telah diberikan Dirjen Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan.

13.59 WIB: Badan SAR Nasional (Basarnas) masih enggan berkomentar soal anggaran pencarian pesawat AirAsia QZ8501. Namun, mereka berjanji akan membeberkan semua biaya operasi setelah misi pencarian korban atau pun bangkai pesawat selesai.

13.52 WIB: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyambangi posko tim SAR gabungan di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah. Panglima langsung menuju helikopter Sea Hawk milik Amerika Serikat yang telah menunggunya. Lalu mengawal di belakangnya ada satu helikopter Sea Hawk, satu helikopter Bell TNI AU dan satu helikopter Dauphin Basarnas.

13.12 WIB: Meski serpihan-serpihan AirAsia QZ8501 turut dibawa ke Surabaya, pihak Polda Jawa Timur menegaskan tidak ikut menangani masalah tersebut. Sebab, serpihan-serpihan itu wewenang dari tim Basarnas, kecuali serpihan yang melekat pada tubuh korban.


13.12 WIB: Salah satu relawan penyelam SAR Nasional (Basarnas) yang ikut mencari badan pesawat AirAsia QZ8501 adalah Yusniar Amara mengatakan, cuaca yang buruk, serta gelombang tinggi merupakan pengalaman paling tersulit yang dirasakan dalam misi evakuasi korban AirAsia QZ8501. Beratnya cuaca tak hanya dirasakan dari atas permukaan lau, setiap kali menyelam, cuaca buruk langsung menerjang dia dan timnya.

12.55 WIB: Di hari ke 10 pasca-tragedi AirAsia QZ8501, Polda Jawa Timur membagi dua tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk mengidentifikasi jenazah yang ada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara. Hari ini tenaga tim DVI mendapat tambahan dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Korea Selatan.

12.50 WIB: Salah satu relawan penyelam SAR Nasional (Basarnas) yang ikut mencari badan pesawat AirAsia QZ8501 adalah Yusniar Amara. Tergabung dalam tim rescue (penyelamatan) Basarnas, Yus telah merasakan asam garam operasi SAR yang dilaksanakan Basarnas, baik itu laut, sungai maupun pegunungan. Namun, Operasi pencarian kecelakaan AirAsia QZ8501 ini menjadi misi internasional pertamanya.




12.22 WIB: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo menegaskan, semua yang datang ke area pencarian pesawat AirAsia QZ8501 berdasarkan keinginan untuk menolong, bukan karena permintaan pihak-pihak tertentu. Menurutnya, keinginan untuk menolong itu termasuk dari pihak Rusia.


11.45 WIB: Pencarian pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, terus dilakukan. Di hari ke-10 pencarian, tim gabungan memfokuskan pencarian bangkai pesawat yang diprediksi berada di area barat.

11.28 WIB: Hingga hari ke-10 Badan SAR Nasional (Basarnas) menambah area pencarian yang diduga adanya korban atau serpihan pesawat AirAsia QZ8501. Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan untuk area yang akan disisir yakni sebelah barat memiliki luas 10x10 nautical miles square. 

11.07 WIB: Pasukan Komando Katak (Kopaska) dilibatkan dalam pencarian AirAsia QZ8501.Dikerahkannya Kopaska dalam pencarian AirAsia ini bukan tanpa alasan. Kopaska dipilih terjun langsung dalam evakuasi lantaran dianggap sudah terlatih beroperasi di dalam laut.



10.40 WIB: Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan proses identifikasi pada serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di ruang DVI, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1). Berbagai serpihan AirAsia QZ8501 yang sudah ditemukan ialah serpihan bagasi penumpang, kursi penumpang, kursi pramugari, dan beberapa serpihan lainnya.


09.59 WIB: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca di area pencarian jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 pada hari kesepuluh berpotensi hujan. Intensitas hujan sedang hingga lebat itu kemungkinan akan terus terjadi pada pagi hingga siang hari di sekitar Selat Karimata.

09.39 WIB: Memasuki hari kesepuluh, tim SAR gabungan meminta bantuan tokoh agama Pangkalanbun guna mendoakan kelancaran proses evakuasi jenazah penumpang dan puing pesawat AirAsia QZ8501. Tujuh orang tokoh agama yang akan berdoa itu dipimpin oleh Gusti Kadran yang merupakan keturunan Kasultanan Kotawaringin.



08.30 WIB: Badan SAR Nasional (Basarnas) mendapatkan kritikan dari tim SAR Amerika Serikat (AS). Indonesia dinilai tidak streril dalam merawat perlengkapan penyelamatan. Terutama setelah melakukan evakuasi terhadap korban dan puing-puing pesawat AirAsia QZ8501.


07.28 WIB: Direktur Safety and Security AirAsia Indonesia, Achmad Sadikin pernyataan Kementerian Perhubungan yang menyatakan pesawat AirAsia telah melakukan pelanggaran dengan melanggar izin terbang. Menurutnya, tidak mungkin pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 yang dipiloti Kapten Iriyanto berani terbang jika tanpa izin.

"Kalau kita enggak punya izin, pasti tak bisa terbang. Apalagi ke luar negeri," elaknya di Mapolda Jawa Timur, Jumat malam (2/1).

01.32 WIB: Tiga jenazah terbaru korban AirAsia QZ8501 tiba di Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/1) sekitar pukul 18.45 WIB. Tiga jenazah ini, menambah daftar jumlah korban AirAsia yang sudah ditemukan dan akan diidentifikasi oleh tim Disasater Victim Identifikation (DVI)Polda Jawa Timur.
Senin, 05 Januari 2015
20.45 WIB: Badan SAR Nasional (Basarnas) membutuhkan kapsul selam berawak yang mampu beroperasi di bawah air. Tujuannya untuk mencari korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 yang berada di dasar laut.
19.10 WIB: Tiga jenazah penumpang pesawat AirAsia QZ8501 diterbangkan ke Surabaya, sore ini. Jenazah itu ditemukan dalam kondisi masih duduk di kursi pesawat saat evakuasi pada hari kesembilan ini.
17.38 WIB: PT Angkasa Pura I memutasi dua pegawai lapangannya ke bagian administrasi usai tragedi jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501. Pemutasian ini berdasarkan perintah dari Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

17.32 WIB: Tiga jenazah yang datang ke RSUD Sultan Imanuddin, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah pada Senin (5/4) sudah teridentifikasi. Koordinator DVI Mabes Polri Kombes Hariyanto mengatakan, tiga jenazah sudah teridentifikasi, 2 berjenis kelamin laki-laki dan 1 jenazah berjenis perempuan.

17.15 WIB: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo menyangkal pernyataan satuan pasukan Amerika yang mengatakan proses evakuasi jenazah tidak steril. Menurutnya proses evakuasi jenazah sangat steril karena dilengkapi sejumlah peralatan antara lain cool storage (lemari pendingin). 

17.08 WIB: Sesuai aturan dalam negeri dan internasional, keluarga korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 berhak menerima asuransi. Namun rupanya, keluarga korban dapat menuntut selain asuransi kepada AirAsia jika terbukti melanggar jadwal penerbangan.


16.48 WIB: Hari kesembilan, Tim Disaster Victim Investigation (DVI) kembali berhasil mengidentifikasi empat korban kecelakaan AirAsia QZ8501. Hasil rapat rekonsiliasi berhasil mengidentifikasi jenazah dengan nomor B005, B022, B021 dan B029.



16.43 WIB: Dalam keadaan hujan deras tiga jenazah yang telah dipetikan di RSUD Sultan Imanuddin kembali diterbangkan ke Surabaya. Jenazah tersebut sebelumnya ditemukan oleh KD Kasturi milik Malaysia.


16.41 WIB: Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mengkritik Menteri Perhubungan Ignasius Jonan atas insiden Pesawat AirAsia QZ8501. Menurutnya, semua pesawat diizinkan terbang atas persetujuan Kementerian Perhubungan.

16.34 WIB: Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menilai, yang paling bertanggung jawab atas jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 adalah Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sebab, kata dia, di bawah Kementerian Perhubungan lah semua pesawat diijinkan untuk terbang, tak terkecuali AirAsia.

16.33 WIB: Kapolri Jenderal Sutarman mengaku, telah menurunkan tim dari Mabes Polri untuk melakukan penyelidikan, terkait penyebab kecelakaan dan pelanggaran yang dilakukan pihak AirAsia, sehingga mengalami kecelakaan udara di Perairan Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

penyelidikan yang dilakukan Mabes Polri itu, akan bekerja sama dengan pihak Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kemenhub dan komite nasional keselamatan transportasi (KNKT). Penyelidikan akan dilakukan secara menyeluruh, mulai sebelum terbang, saat berada di Bandara International Juanda Surabaya, saat terbang, hingga pesawat hilang kontak.

16.29 WIB: Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan Indonesia memiliki alat untuk mengangkat badan pesawat AirAsia QZ8501. Ia pun menegaskan pihaknya tak terlalu bergantung pada peralatan canggih milik negara asing untuk mengangkat badan pesawat nahas tersebut.


16.19 WIB: Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis mengatakan akan memberikan dukungan penuh kepada Basarnas sebagai mita kerja Komisi V. Dia menegaskan akan memperjuangkan kebutuhan Basarnas pada rapat APBN-P mendatang.

16.18 WIB: Lieutenant Commander US Navy, Greg Adams, menganggap pasukan penyelam elit TNI Angkatan Laut telah melakukan hal yang 'gila'. Kegilaan yang dia maksud karena dalam cuaca buruk dan ombak yang besar, mereka tetap diminta untuk turun ke bawah laut.


16.04 WIB: Helicopter Sea Hawk milik Amerika Serikat kembali mengirimkan puing badan pesawat AirAsia QZ8501 ke Pangkalanbun. Puing pesawat tersebut terdiri dari tiga baris kursi penumpang dalam keadaan rusak.

15.54 WIB: Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal TNI Moeldoko meyakinkan keluarga korban kecelakaan pesawat Air

Sumber : http://www.merdeka.com/peristiwa/kronologi-20-jam-setelah-hilangnya-airasia-qz8501.html

0 komentar:

Copyright © 2014 Indonesiaku