Sepotong Surga dari Lombok Timur


SEGARIS warna putih berkilau dari kejauhan ditimpa cahaya matahari siang. Air laut berwarna kehijauan menyajikan kontras yang indah. Laju perahu yang kian pelan, dan sepotong surga terpampang di depan mata.

Kian lama, garis warna putih itu kian lebar, membentuk gundukan yang semakin besar. Kami buru-buru melompat dari perahu, menjejak pasir yang memanggil-manggil untuk segera dipijak.

Pasir putih itu terasa sangat lembut hingga lesak ke dalam menahan berat tubuh kami dan meninggalkan jejak kaki di antara serpihan terumbu karang mati. Dari sana, sejauh mata memandang, hanyalah laut biru menghampar tiada batas.

Debur ombak yang pecah dan mencipta buih di sisi luar gundukan pasir menjadi hiburan di tengah alam yang sunyi. Meski hanya berupa gundukan pasir putih tanpa tumbuhan dan pepohonan, pulau kecil ini tetap terlihat begitu indah.

Penduduk setempat menyebut gundukan pasir putih itu sebagai Gili Pasir atau Gili Kapal. Gili Pasir atau Gili Kapal merupakan salah satu gili di kawasan Gili Lampu atau Gili Kondo yang masuk wilayah Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Kawasan ini disebut Gili Lampu karena terdapat mercusuar yang lampunya berkedap-kedip di malam hari. Nama Gili Kapal atau Gili Pasir dipilih karena saat air laut surut, bentuk pulau itu menyerupai kapal kecil. Disebut pula Gili Pasir karena hanya berupa gundukan pasir.


.

Kawasan Gili Lampu bisa dijangkau dari Pelabuhan Gili Lampu di Sambelia. Disewakan banyak perahu bermotor dengan tarif cukup terjangkau untuk menuju pulau-pulau ini. Selain Gili Pasir, terdapat pula Gili Petagan, Gili Bidara, dan Gili Kondo.

Gili Pasir kerap dimanfaatkan nelayan untuk memancing. Siang itu, ada 10 nelayan dari Desa Wanasaba, Lombok Timur, yang mencari ikan dengan pancing. Hasil tangkapan berupa ikan barakuda tampak tergolek di atas pasir, masih di dalam jaring masing-masing. Bau khas ikan segar pun meruap di udara.

Untuk memancing, para nelayan hanya perlu berjalan beberapa puluh meter saja menjauhi pantai. Mereka tampak berjejer sambil menunggu umpannya berhasil menjerat ikan. Aktivitas itu terlihat menarik, tetapi sebenarnya merusak lingkungan karena menginjak-injak terumbu karang di sekitar Gili Pasir.

Bakau

Sebelum menginjak Gili Pasir, perahu kami sempat mendekat ke Gili Petagan. Berbeda dengan Gili Pasir yang tidak ditumbuhi pepohonan, Gili Petagan dipenuhi tanaman bakau. Dari kejauhan, Gili Petagan terlihat seperti garis putih dengan gerumbul atau semak-semak hijau yang seolah terapung-apung di tengah air laut kehijauan.

Di sekitar Gili Petagan, banyak sekali titik bagi para pencinta keindahan alam bawah laut. Banyak penggemar snorkeling dan menyelam yang menikmati keindahan alam bawah laut di Gili Petagan. Air yang jernih membuat jarak pandang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 7 meter. Namun, untuk diving, ada kedalaman hingga 20 meter.




Adi, pengemudi perahu yang kami sewa, menuturkan, kondisi terumbu karang di Gili Petagan masih relatif baik. Hanya sebagian kecil saja yang rusak karena diinjak para wisatawan yang kelelahan karena terlalu lama di air. ”Makanya kami juga selalu mengingatkan agar saat snorkeling atau menyelam, mereka tidak sampai menginjak terumbu karang,” kata Adi.

Sayang, pengelola kawasan Gili Lampu belum memiliki perahu dengan lantai kaca agar wisatawan juga dapat menikmati terumbu karang yang indah di sana. Puas menikmati terumbu karang di beberapa titik perairan dangkal di Gili Petagan, perahu kami melaju menuju Gili Bidara. Gradasi warna menunjukkan variasi kedalaman laut yang menggoda mata untuk tetap melepas pandang ke laut lepas.

Pasir merah

Di Gili Bidara terdapat vegetasi yang kala itu sedang meranggas disebabkan cuaca yang sangat panas. Namun, pantai di Gili Bidara sangat indah, termasuk keindahan alam bawah laut yang tidak kalah dari Gili Petagan.

Penggemar snorkeling dan menyelam bisa menikmati keindahan terumbu karang di gili ini. Hilir mudik ber-snorkeling tidak jauh dari perahu yang ditambatkan pun sudah sangat menyenangkan. Namun, jika waktu memadai, bisa juga snorkeling hingga sekitar 20 meter dari pantai untuk menyaksikan terumbu karang di lokasi transplantasi. Berenang di Pantai Gili Bidara cukup aman dengan airnya yang tidak terlalu berombak di siang hari. Nikmati sensasi air laut yang asin di atas pasir putih yang menghampar luas.

Dari Gili Bidara, Gunung Rinjani yang anggun tampak terlihat jelas. Paduan gunung dan laut menciptakan pemandangan yang sungguh elok.

Menjelang sore, tibalah kami di pulau terakhir, Gili Kondo. Pulau yang sedikit lebih besar dari Gili Bidara ini memiliki pantai pasir putih di sekelilingnya yang sangat cantik. Wisatawan bisa berfoto dengan latar belakang pasir putih dan Gili Bidara yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Gili Kondo atau Gunung Rinjani.



Meski pulau ini tampak luas, tidak butuh waktu lama untuk menyusuri pantai Gili Kondo yang dipenuhi pecahan karang. Di beberapa tempat tampak pasirnya berwarna kemerahan dengan karang-karang mati berwarna merah yang terhampar. Di bagian tengah pulau tampak bekas tanaman wijen yang telah dipanen dan mengering.

Namun, jangan coba-coba mengitari pulau tanpa alas kaki karena pecahan karang yang masih terasa kasar dan menyakitkan, atau tanah berpasir yang sangat panas di siang hari. Di beberapa titik, terdapat gazebo yang dapat digunakan untuk melepas lelah atau berteduh dari terik matahari.

Konon kabarnya, jika beruntung, dari Gili Kondo kita bisa bertemu dengan pelikan Australia yang jelita. Bahkan, apabila berniat bermalam di sini, pemandangan matahari tenggelam yang bulat merah akan menjadi hadiah tak terlupakan.

Sumber: http://travel.kompas.com/read/2014/10/28/141200427/Sepotong.Surga.dari.Lombok.Timur

0 komentar:

Pantai Selat Ransang


DIAPIT Pulau Getah, Pulau Penjaul, Pulau Penggending dan Pulau Luyung yang berkontur perbukitan hijau, paras Pantai Selat Ransang sungguh menakjubkan. Pesonanya makin sempurna oleh keberadaan airnya yang bening, hamparan terumbu karang alami serta pasirnya yang putih bersih.

Banyak hal yang bisa dilakukan di pantai ini, mulai dari diving, snorkeling, memancing, berenang atau sekadar berjalan-jalan menyusuri pulau dan tepi pantainya. Semua dipastikan mengasyikkan sebab lanskap pantai dan perairan yang berada di sekitarannya sangat unik dan alami. Bisa disebut, ini surga bagi Anda penyuka wisata bahari atau petualangan di alam terbuka.

Posisi Pantai Selat Ransang di Kecamatan Siantan Timur, Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau ini seolah tersembunyi karena diapit pulau-pulau kecil yang berbukit cukup tinggi. Kepulauan Anambas merupakan sebuah kepulauan yang terletak di Laut Cina Selatan antara Malaysia Timur dan Kalimantan.




Namun tidak sulit digapai meski untuk ke sana, dari Kota Tarempa harus menempuh perjalanan sekitar setengah jam menggunakan speed boat dan hampir dua jam menggunakan perahu pompong. Terdapat dermaga semen di pantai ini, sehingga kapal atau perahu ukuran sedang bisa dengan mudah merapat ke sana.

Sejatinya, pantai ini berada di sebuah pulau berukuran 2,4 hektar bernama Pulau Selat Ransang. Tidak begitu luas tetapi posisinya benar-benar dikepung oleh perairan jernih yang memiliki warna gradasi antara hijau dan kebiru-biruan. Hampir setiap sudut, dipastikan jadi lokasi snorkelingdan dive spots ciamik yang menawarkan panorama bawah laut super.

Catatan yang ada menyebut, terumbu karang dan biota laut di kawasan ini tergolong memiliki jenis yang sangat beragam dan relatif terjaga ekosistemnya.

Aktifitas lain selain diving dan snorkeling, memancing adalah aktifitas luar ruang lainnya yang mengasyikkan. Di mana-mana tempat bisa jadi area memancing, tetapi kalau mau lebih menantang, lakukanlah langsung ke perairan yang agak mengarah ke tengah laut. Untuk bisa ke sana, Anda tentu harus melakukan persiapan matang sebelumnya seperti penyiapan armada kapal serta peralatan memancing yang memadai.




Tapi bagi Anda yang tak memiliki peralatan menyelam, memancing atausnorkeling tak perlu risau. Anda masih bisa menikmati pantai ini dengan mandi atau berenang di tepi-tepiannya yang berair dangkal. Tanpa peralatan snorkeling pun, Anda bisa melihat dengan mata telanjang terumbu karang dan ikan karang beraneka warna yang bermain-main di dasar laut. Sungguh jadi pemandangan tak biasa yang menyegarkan mata.

Waktu terbaik mengunjungi pantai ini adalah pada periode April hingga Oktober. Tidak disarankan bepergian ke sana saat musim angin utara yakni pada bulan Oktober hingga Maret. Sebab gelombang di perairan sekitaran Selat Rancang dan Tarempa pada umumnya, sangat tinggi dan bahkan bisa mencapai tiga hingga empat meter.

Agar bisa leluasa dan puas menapaki pantai dan pulau ini, tidak ada salahnya kalau Anda bermalam. Memang belum ada akomodasi, tetapi Anda bisa mendirikan tenda di banyak titik terutama di sekitaran punggung pantai, tepatnya di kawasan yang berumput yang kanan kirinya ditumbuhi pohon kelapa.




Jangan lupa, bawa bekal serta perlengkapan menginap yang cukup. Dan mintalah izin terlebih dulu dengan penjaga pulau sebelum memutuskan menginap. Hampir lupa, pastikan Anda membawa sleeping bag, lotion anti nyamuk, jaket, baju ganti, sun blok, topi bertepi lebar dan lain-lain.

Menuju ke Sana

Satu-satunya cara menuju ke Pantai Selat Ransang adalah dengan naik perahu pompong atau speed boat. Sebab tidak ada moda transportasi reguler yang melayani jalur Tarempa-Pantai Selat Ransang. Adapun sewa pompong sekali jalan berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 400.000. Waktu tempuhnya antara dua hingga tiga jam.

Sumber: http://travel.kompas.com/read/2014/11/07/135007927/Terbuai.Keindahan.Pantai.Selat.Ransang.di.Kepulauan.Anambas

0 komentar:

Mau Uji Nyali ? Coba saja Ombak Bono !


INDONESIA punya banyak keindahan dan keunikan alam yang menawan. Salah satu keunikan alam Indonesia adalah Ombak Bono di sungai pedalaman Riau. Ombak bono ini terletak di Sungai Kampar, Provinsi Riau dan merupakan fenomena alam akibat pertemuan arus sungai ke laut dan arus laut yang masuk ke sungai.

Berselancar atau surfing di Sungai Kampar ini bagi para peselancar sangat menantang, dan sebagian besar peselancar yang saya tanya mengakui berselancar di Sungai Bono ini merupakan destinasi impian para peselancar.

Menurut para peselancar, fenomena alam ini hanya ada di Brasil dan di Indonesia. Untuk bisa berselancar juga harus menunggu bulan purnama penuh, sehingga tidak sewaktu-waktu mereka bisa menikmati ombak bono.

Kampar adalah sebuah sungai panjang yang turun dari pegunungan Bukit Barisan yang membentuk dari Pulau Sumatera sepanjang pantai barat. Sungai ini melewati Provinsi Riau, akhirnya bermuara  di Selat Malaka, di pantai timur Sumatera. Sungai itu sendiri terbelah menjadi dua cabang besar yang dikenal sebagai Kampar Kanan (cabang kanan Kampar) dan Kampar Kiri (cabang kiri).




Aliran sungai tersebut kemudian berkumpul di Langgar di Kabupaten Pelalawan di muara Kampar itu. Di sini bergabung dengan banyak sungai lain yang menyebabkan Kampar menyalurkan keluar ke muara sungai yang lebar. Pada setiap pasang, gelombang tinggi dari laut mengalir masuk dan bertemu arus hilir dari Kampar, di mana dua energi yang berlawanan bertemu yang membuat ombak bono terjadi.

Berselancar di pantai sudah biasa, Tetapi berselancar di Sungai Kampar itu baru luar biasa. Itulah yang diungkapkan oleh banyak peselancar yang sudah mencoba Ombak Bono. Sensasinya luar biasa karena lama berselancar bisa menghabiskan waktu  40 menit lebih.

Yang lebih menantang karena di hulu sungai inilah banyak buaya muara yang panjangnya sampai 3 meter. Selain buaya muara juga banyak ular piton dan ular lain yang tidak berbisa ditemui di sini. Seringkali peselancar menjumpai buaya di muara sungai ini, tetapi biasanya mereka akan sembunyi di anak sungai ketika ombak bono datang.




Ombak Bono dikenal oleh para peselancar internasional dengan sebutan The 7 Ghost, karena Bono punya 7 ombak yang berlapis lapis. Ketika saya menaiki perahu karet dan menerjang ombak bono, sangat jelas saya melihat ketujuh ombak tersebut. Ya, hanya melihat tapi tidak sempat memotret.

Foto-foto yang saya ambil barusan di Bono itu memakai speedboat karet, selain dapat foto bagus naik speedboat itu sangat memacu adrenalin. Alasannya, boat karet yang saya naiki itu khusus untuk para peselancar yang jatuh dan diantar untuk diturunkan lagi ke depan, dan menerjang ombak yang berlapis lapis itu.

Ombak Bono ini hanya sekali dan tidak berkali-kali seperti dilaut. Peselancar bisa menikmati ombak selama 40 menit lebih. Bono terbesar biasanya terjadi ketika musim hujan di mana debit air Sungai Kampar cukup besar yaitu sekitar bulan November dan Desember. Memang berselancar di sungai berbeda dibandingkan berselancar di laut karena karakter ombaknya sedikit berbeda. Berselancar di sungai membutuhkan stamina yang cukup kuat karena bermain ombak lebih dari 40 menit.




Untuk berselancar di Sungai Kampar yang terbaik adalah menggunakan jasa operator yang berpengalaman atau orang yang mengetahui kondisi lokal. Buat yang ingin menuju Teluk Meranti tempat Ombak Bono terjadi biasanya harus melewati Pekanbaru melalui jalan darat selama 5-6 jam. Kalau jalan sedang longsor, anda bisa menggunakan transportasi sungai dengan menggunakan speedboat selama 4 jam.

Selain menonton para peselancar beraksi, Anda juga dapat berwisata di sekitar desa sepanjang sungai. Kegiatan lain yang menyenangkan untuk dilakukan ketika Anda tidak berselancar adalah menyewa sepeda motor dan menjelajahi pedesaan untuk melihat kegiatan penduduk desa.

Sumber: http://travel.kompas.com/read/2014/11/20/145200627/Mau.Uji.Nyali.Yuk.Jajal.Ombak.Bono.di.Sungai.Kampar

0 komentar:

Pantai Pemutusan


Pantai Pemutusan di Pulau Pemutusan ini diharapkan akan menjadi daerah tujuan wisata unggulan di Provinsi Sumatera Barat. Pulau ini terletak di sebelah barat. Untuk menuju pulau ini memakan waktu 60 menit dari Pulau Pisang dengan mesin 45 PK.




Potensi wisata bawah laut di kawasan wisata bahari pantai barat Kota Padang adalah kawasan ekosistem terumbu karang yang terdapat hampir di setiap pulau, di antaranya di Pulau Gosong.

Selain dari terumbu karang berbagai jenis ikan karang/ikan-ikan hias juga sangat menarik untuk dinikmati oleh wisatawan. Di perairan Kota Padang ditemukan 21 jenis ikan kepe-kepe yang didominasi oleh Chaetodon trifascialis. Lokasi-Iokasi penyelaman yang sudah mulai dipasarkan kepada wisatawan

0 komentar:

Pantai Bungus


Pantai ini terletak dekat dengan Kota Padang, hanya berjarak kurang dari 1 jam kita bisa ke pantai ini. Yang membuat pantai ini indah karena letaknya di teluk, sehingga garis pantai kita bisa nikmati. Akan lebih indah jika kita paragliding dan menikmati keindahan pantai dari atas udara.


0 komentar:

Pantai Pagang


Hamparan pasir di sepanjang pantai Pagang yang disertai deburan ombak menjadi daya utama pantai ini. Sebuah pulau mungil yang melayang di lepas pantai, menjadi bonus pemandangan yang bernilai. Bentangan pantai landainya yang dialasi miliaran butir pasir putih, suasananya yang hening memang daya tarik unggulan dari pulau ini.




Di sini para wisatawan akan serasa terisolir jauh keriuhan kota meski sebenarnya hanya selangkah dari keramaian kota. Berkeliling di pulau ini bakal terasa menyenangkan.

Dengan berjalan kaki wisatawan dapat menyaksikan panorama alam sekeliling pulau yang begitu memanjakan mata. Maka tidak salah kalau Pulau Pagang ini disebut sebagai salah satu Pantai terindah di Sumatera Barat.


0 komentar:

Pantai Pasumpahan


Pantai Pasumpahan yang terletak di Pulau Pasumpahan yang berada di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Oleh karenanya pulau ini dekat dengan Kota Padang, Anda hanya naik speedboat dari Teluk Bungus. Gara-gara keindahan lautnya membuat pulau ini mulai dikenal oleh wisatawan lokal dan internasional.



Pulau Pasumpahan berada sekitar 200 meter dari Pulau Sikuai. Pulau ini memiliki obyek wisata pantai pasir putih dengan terumbu karang yang masih terjaga. Selain itu pulau ini menjadi tempat berteduh atau berkumpulnya para nelayan. Sepanjang pantai wisatawan bisa melihat aktivitas nelayan yang sedang menangkap ikan maupun menjaring ikan.

0 komentar:

Pantai Air Manis


Pantai Air Manis yang merupakan tempat wisata favorit bagi wisatawan lokal dan asing karena memiliki gelombang yang rendah dan pemandangan indah Gunung Padang. Ada juga sebuah pulau kecil bernama Pisang Kecil.


Dari pagi hingga sore, Anda bisa berjalan kaki ke pulau yang memiliki luas satu hektar ini melalui air dangkal. Di sore hari, air pasang mulai naik dan Anda harus menggunakan perahu untuk kembali. Di sebelah kanannya, ada pulau lain yang disebut Pisang Besar. Penduduk lokal di pulau ini sebagian besar petani dan nelayan.

0 komentar:

Pantai Pariaman


Terletak tidak jauh dari Kota Pariaman. Pantai ini memiliki pasir putih dan landai, serta ombak tidak terlalu besar sehingga cocok untuk berenang dan bermain. Sepanjang pantai ditumbuhi pohon cemara sehingga terkesan sejuk dan asri.

Pantai ini dikenal dan selalu ramai terutama pada waktu perayaan rakyat tabuik dan libur nasional. Tetapi yang menjadi favorit saya mengunjungi pantai ini ketika matahari terbenam (sunset), di mana warna dan awannya begitu memukau siapa saja yang datang ke sini.


0 komentar:

Piala AFF, Pembuktian Kualitas Pemain Naturalisasi

Piala AFF, Pembuktian Kualitas Pemain Naturalisasi
EMPAT penggawa timnas Indonesia berasal dari program naturalisasi. Bisa apa Mereka?
Sergio van Dijk, Raphael Maitimo, Cristian Gonzalez, dan Victor Iqbonevo, adalah nama-nama pemain naturalisasi yang dipilih Pelatih Alfred Riedl. Mereka telah 'menyingkirkan' bakat-bakat lokal macam Ahmad Bustomi ataupun Ferdinand Sinaga.
Jadilah, ada semacam tekanan besar yang harus mereka pikul. Sebagai pemain yang bukan lahir di Indonesia, Gonzalez dan kawan-kawan tentu dituntut berkontribusi lebih besar.
"Mereka pemain-pemain bagus dan hebat. Saya pernah menonton aksi Cristian waktu Piala AFF 2010. Hal itu membuat semua harus berusaha keras masuk tim. Persaingan memaksa para pemain mencapai batas kemampuan terbaik mereka," ujar Van Dijk.
Indonesia akan meladeni Vietnam dalam laga perdana Grup A, Sabtu (22/11) mendatang. Dan ternyata, Vietnam sebagai tuan rumah menyatakan sangat mewaspadai pemain-pemain naturalisasi Merah Putih.
Vietnam sudah memantau perkembangan Indonesia. Pelatih Toshiya Miura, bahkan datang langsung ke Jakarta saat Timnas dikalahkan Suriah 0-2 dalam ujicoba, akhir pekan lalu. Selain itu, rekaman video pertandingan Indonesia pun menjadi bekal mereka.
Sejumlah kelemahan dan kekuatan Indonesia sudah mereka kantongi jelang laga Sabtu nanti, 22 November 2014. Salah satunya para pemain-pemain berdarah asing milik Indonesia.
"Rival kami semakin kuat setiap hari. Terutama Singapura dan Indonesia karena mereka memiliki sejumlah pemain berdarah asing dalam susunan pemain," ujar Sekretaris Jenderal Federasi Sepakbola Vietnam (VFF), Le Hoai Anh, seperti dilansir Vietnamnet.
Buang Tekanan
Sementara itu, Pelatih Indonesia, Alfred Riedl tak menampik laga melawan Vietnam akan sangat sulit dimenangi. Untungnya, dia juga meyakini tim tuan rumah mengalami tekanan yang sama dengan Indonesia.

"Pertandingan pertama selalu tekanan besar bagi kedua tim tak kecuali Vietnam, tidak hanya Indonesia. Namun Indonesia saya yakin akan terus berjuang keras untuk mencapai hasil baik dipertandingan itu," ucap Riedl disitus the thao.
Mantan pelatih Vietnam itu juga mengatakan sudah memperbaiki kelemahan Indonesia. Salah satunya, mengevaluasi saat timnya dikandaskan di pertandingan terakhir melawan Suriah beberapa hari yang lalu.
"Di pertandingan kemarin saya ingin mengetahui kelemahan Indonesia agar bisa diperbaiki sebelum memasuki AFF Suzuki Cup 2014. Mudah-mudahan dengan kekalahan ini, Indonesia bisa bermain baik lagi guna meraih target juara Piala AFF," tandas Riedl.
PEMAIN NATURALISASI
Timnas Indonesia Piala AFF 2014

1. SERGIO VAN DIJK
Tanggal Lahir: 6 Agustus 1982
Tempat Lahir: Assen, Belanda
Posisi Bermain: Striker
Tinggi Badan: 185 centimeter
Performa di Level Klub
Klub: Suphanburi
Musim: 2014
Laga: 14
Gol: 3
Kartu Kuning: 1
Kartu Merah: -

2. Cristian Gonzales
Tanggal Lahir: 30 Agustus 1975
Tempat Lahir: Montevideo, Uruguay
Posisi Bermain: Striker
Tinggi Badan: 177 centimeter
Performa di Level Klub
Klub: Arema Cronus
Musim: 2014
Laga: 25
Gol: 15
Kartu Kuning: 6
Kartu Merah: 1

3. Victor Igbonevo
Tanggal Lahir: 10 Oktober 1985
Tempat Lahir: Nigeria
Posisi Bermain: Bek
Tinggi Badan: 186 centimeter
Performa di Level Klub
Klub: Arema
Musim: 2014
Laga: 26
Gol: -
Kartu Kuning: 5
Kartu Merah: -

4. Raphael Maitimo
Tanggal Lahir: 17 Maret 1984
Tempat Lahir: Rotterdam, Belanda
Posisi Bermain: Striker
Tinggi Badan: 185 centimeter
Performa di Level Klub
Klub: Mitra Kukar
Musim: 2014
Laga: 22
Gol: 1
Kartu Kuning: 6
Kartu Merah: -


Sumber : https://id-id.facebook.com/permalink.php?story_fbid=574872415992500&id=395977433882000

0 komentar:

Demo Kenaikan BBM

Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan keputusan Presiden Joko Widodo mencabut subsidi bahan bakar minyak sudah tepat untuk mengurangi defisit transaksi berjalan. "Alhamdulilah, benar sekali langkah itu," kata Chatib di Jakarta, Selasa, 25 November 2014. "Saya enggak melihat kebijakan lain lebih benar selain kenaikan BBM."

Dengan menaikkan harga BBM subsidi, menurut Chatib, maka ruang fiskal terbuka lebar bagi pemerintah untuk merelokasi subsidi BBM ke sektor produktif. "Kan nantinya bisa membangun infrastruktur dan lainnya, keputusannya tepat sekali," ungkapnya. (Baca: Menkeu Paparkan Manfaat Harga BBM Naik ke Investor)

Chatib kemudian menceritakan kondisi saat Presiden SBY menaikkan harga BBM dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 pada 22 Juni 2013. Jika saat itu SBY tak mengurangi subsidi BBM, maka krisis 1998 bakal terulang. (Baca: Tanri Abeng: Kalau Mengerti, Kenaikan BBM Itu Baik)

Paska didapuk menjadi Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardjojo pada 21 Mei 2013, Chatib langsung dihadapkan pada persoalan pelik ekonomi, salah satunya laporan Ben Bernanke yang memberi sinyal jika tapering off yang dilakukan Amerika Serikat berimbas terhadap pelemahan kurs rupiah. "Opsinya saat itu hanya menaikan BBM subsidi supaya defisit transaksi berjalan lebih kecil," ungkapnya. (Baca juga: BBM Kerap Naik, Cuma Jokowi yang Diinterpelasi)

Dengan perhitungan matang, Chatib akhirnya menenteng proposal rencana kenaikan harga BBM sebesar 44 persen di muka DPR. "Saat itu saya tidak bilang (krisis) karena menjabat sebagai menteri keuangan, kalau bilang, masyarakat tentu panik," ujarnya.

Keputusan mencabut subsidi BBM tersebut disambut kenaikan BI rate oleh Bank Indonesia yang membuat mata uang rupiah tertekan. Namun keberanian itu memberikan hasil dengan menyempitnya defisit transaksi dari US$ 10 miliar menjadi US$ 4 miliar. "Kita akhirnya berhasil keluar dari krisis bulan Januari 2014," paparnya.

Sumber : http://www.tempo.co/topik/masalah/2546/Kenaikan-Harga-BBM

0 komentar:

Copyright © 2014 Indonesiaku