Sugondo Joyopuspito, Pahlawan yang Terlupakan
Hari Sumpah Pemuda pastinya tidak dapat dipisahkan dengan Kongres Pemuda II yang dilaksanakan pada tahun 1928. Sebab dengan adanya Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia dapat menyatukan tekad, yaitu Indonesia merdeka. Kongres Pemuda tidak bisa dilepaskan dengan orang-orang yang ada dibalik perjuangan demi bersatunya para pemuda itu.
Akan tetapi, entah masyarakat sekarang yang tidak tahu atau bahkan lupa dengan sejarah, sehingga ketua panitia Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda sampai sekarang belum mendapatkan gelar pahlawan. Sugondo Joyopuspito, dialah pahlawan yang terlupakan itu.
Begitulah isi amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng saat menjadi inspektur upacara dalam acara lawatan ke Taman Wijaya Brata, Rabu (23/10). Taman Wijaya Brata merupakan tempat dimakamkannya Ki Hadjar Dewantara dan keluarga Persatuan Tamansiswa. Sugondo Joyopuspito yang wafat di Yogyakarta, 23 April 1978 ini adalah bagian dari keluarga Tamansiswa sehingga dimakamkan di tempat yang sama. Ziarah ke makam Ki Hadjar Dewantara dan Sugondo Joyopuspito yang dilakukan Menpora ini merupakan rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84.
Andi Mallarangeng juga menjelaskan bahwa Kongres Pemuda II merupakan perhelatan yang penting. Maka pantaslah jika orang-orang yang berjasa diberi gelar pahlawan. Untuk itulah Menpora akan membentuk tim yang terdiri dari Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa (MLPTS), Kemenpora, dan UGM akan mengumpulkan berkas-berkas untuk mengusulkan Sugondo Joyopuspito sebagai pahlawan nasional.
“Muh. Yamin yang menjadi sekretarisnya saja sudah mendapat gelar pahlawan. Mungkin sekali lagi kita kurang rajin dan tidak sempat mengingat siapa-siapa yang berjasa dalam kemerdekaan Indonesia,” ungkap Andi Mallarangeng saat ditanya Tim Pendapa mengenai status pahlawan untuk Sugondo Joyopuspito .
Pada kesempatan itu juga, keluarga Sugondo Joyopuspito menyerahkan berkas-berkas sebagai pelengkap persyaratan pengajuan Sugondo sebagai pahlawan nasional. “Mudah-mudahan proses pengajuan menjadi pahlawan berjalan lancar. Kalau untuk terealisai tahun ini nampaknya sulit, karena waktu sudah mepet. Semoga tahun depan berhasil dan bisa diangkat saat peringatan hari pahlawan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Andi Mallarangeng mengungkapkan bahwa saat ini Kemenpora sedang membangun gedung baru di Cibubur. Rencananya, nama Sugondo Joyopuspito akan diabadikan menjadi nama gedung tersebut sebagai apresiasi atas jasanya.Di akhir kesempatan, Andi Mallarangeng menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Tamansiswa yang telah merawat makam Sugondo Joyopuspito. (romdlon)
sumber : lpmpendapa.com
0 komentar: