Siapa Lebih Hebat Ahok atau Jokowi?
Kalau ditanya mana lebih hebat Ahok atau Jokowi ? Apa kira-kira jawaban yang anda akan berikan? Bagi yang tak suka kedua tokoh ini pastinya akan menjawab keduanya tak ada yang hebat. Namanya saja tidak suka. Misalnya anda ditanya mana lebih enak jengkol atau pete? Lah wong saya tidak suka keduanya maka saya akan jawab keduanya tidak enak. Tapi bagi yang suka akan menjawab keduanya enak apalagi yang satu dimasak semur dan yang satu lagi disambel.
Kok jadi ngomongi makanan, ya maklum urusan selera semuanya terkait dengan rasa. Demikian juga dengan kedua tokoh ini. Jokowi dan Ahok ibarat dua tokoh yang menjadi harapan perubahan negeri ini. Namum menurut penilaian orang yang benci mereka sebagai pembawa musibah dan bahkan ada yang mengutuk Jokowi dan pengikutnya. Kalau Ahok tak henti disebut kafir, haram, dan makian rasis dan sadis lainnya.
Kehebatan dua tokoh ini sebenarnya tidak bisa dibandingkan, keduanya punya kehebatan masing-masing yang sebenarnya saling melengkapi. Saya berharap tahun 2019 nanti Ahok mendampingi Pak Jokowi untuk menjadi wakil Presiden RI. harapan yang mungkin akan dicibir sebagian pembaca yang memang tak suka.
Sebagian pembaca mencibir artikel-artikel saya di Kompasiana karena mereka benci pak Jokowi dan Ahok. Mulai tahun 2012 saya menulis di sini dan kebanyakan tentang pak Jokowi. Bahkan saat artikel saya menyebutkan bahwa Pak Jokowi akan dicapreskan Megawati. Para pencibir mengejek saya dengan mengatakan mimpi di siang bolong dan membantah artikel saya bahwa bu Mega tak akan mencapreskan Jokowi.
Ternyata para pencibir bungkam sendiri. Tak kurang dulu banyak yang menyerang artikel saya seperti Jakarta Menagih Janji yang berganti nama menjadi Pakde Sartono, Aan Ardiansyah yang sudah dibanned berkali-kali, Go Teng Sin, Oswald dan lain-lain yang selalu hadir dan memberikan komentar miring terhadap opini-opini saya yang bersumber dari Kompas.com yang saya saya ramu dengan pendapat saya sendiri.
Saya menyadari kehebatan Jokowi Ahok bukannya tak penuh ujian. Begitu banyak rintangan dan fitnah keji yang mengantarkan mereka menduduki jabatan sampai sekarang ini. Jokowi menjadi Presiden RI hanya dalam karier yang singkat sejak menjadi walikota Solo, Gubernur DKI dan akhirnya menduduki kursi pejabat tertinggi di negeri ini. Banyak tuduhan Jokwi haus kekuasaan, tidak amanah meninggalkan Jakarta dan banyak lagi hujatan. Namun Allah memihak pak Jokowi dan menakdirkan beliau menjadi presiden RI.
Demikian juga Ahok yang diserang karena dia China yang sangat jarang menjadi pegawai PNS saja jarang, apalagi jadi Gubernur seperti sekarang. Menjadi Gubernur juga mendapat halangan dengan sikap tanpa kompromi Ahok kepada DPRD DKI yang disinyalir menggerogoti APBD. Tak kurang halangan sampai-sampai FPI punya gubernur sendiri.
Kita seharusnya bersyukur dan mendukung pemimpin hebat seperti mereka berdua. Baru ini kali ini negeri kita dianugerahi pemimpin yang dekat dengan rakyat dan mengayomi rakyatnya. Baru kali ini kita dianugerahi pemimpin yang bersih dari korupsi dan berani memberantas para koruptor.
Saya yakin dan percaya 2 - 3 tahun ke depan negeri kita akan berubah jika semua elemen bangsa mau mendukung kebijakan pak Jokowi sebagai Presiden RI dan Ahok sebagai Gubernur Jakarta. Ahok sebagai “role modele” pemerintahan bersih di Jakarta. Jika Ahok berhasil mengubah Jakarta dengan menerapkan e-budgeting yang bisa menemukan anggaran siluman dengan cepat. Jika Jakarta berhasil menerapkan ini maka seluruh daerah di Indonesia akan bisa dirubah dengan mudah dan rakyatlah yang akan menikmati kesejahteraannya bukan para anggota dewan itu.
Sumber : http://politik.kompasiana.com/2015/03/16/siapa-lebih-hebat-ahok-atau-jokowi-730346.html
0 komentar: