Pulau Natuna
Obyek Wisata Pulau Natuna – Pulau Natuna
merupakan gugus kepulauan, yang secara administratif masih termasuk
wilayah Kepulauan Riau. Pulau ini dihuni oleh sekitar 69 ribu jiwa,
berdasar atas sensus penduduk pada 2010 lalu. Natuna berada di tengah
perairan Selat Karimata.
Di Kepulauan Natuna, kota utamanya bernama Ranai. Kota ini berada di
Pulau Bunguran; sebuah pulau terbesar di antara pulau lain seperti
Sedanu, Laut, Bintang, Jemasa, dan Serasan. Karena letak kota Ranai di
tepi pantai; maka bila kita berada di sana, lautan lepaslah yang akan
menjadi panoramanya.
Wisata Pantai Pulau Natuna
Pulau Natuna memang dikelilingi oleh lautan lepas. Otomatis, pulau
ini akan memberikan kita chemistry wisata yang luar biasa. Terutama
wisata pantainya. Di sekitar bibir pantai, terhampar batuan-batuan besar
yang kokoh menghadap laut. Aneka terumbu karang juga banyak dijumpai di
pesisir pantainya; bahkan di dasar lautan pula. Keelokan panorama
bahari khas Natuna memang menawan. Meski untuk mencapi lokasi ini, butuh
waktu setidaknya 2 hari dari dermaga di Tanjung Pinang.
Selain destinasi pantai, Natuna memiliki sejumlah obyek wisata lain
yang tak kalah apiknya. Sebut saja, ada masjid agung yang kubahnya,
menyerupai kubah masjid Taj Mahal, di India. Bisa dibilang pula, masjid
ini menjadi simbol dari kota Ranai, kota terbesar di Natuna.
Lain masjid, lain pula dengan museum Sri Serindit. Itu merupakan
tempat koleksi aneka barang bersejarah. Seperti kumpulan harta benda
hasil temuan masyarakat setempat pada seonggok kapal bekas Perang Dunia
II yang tenggelam di dasar laut. Harta benda tersebut, dikumpulkan lalu
dijadikan koleksi di museum ini. Cukup menarik dan mengesankan bila kita
kesana. Sembari menikmati keindahan obyek wisata pantai, kita pun bisa
membaur dengan hal-hal yang bersifat historis. Semua tersaji demi
memuaskan dahaga para pecinta sejarah dan alam pantai.
Bila kita puas dengan berpetualang di Pulau Natuna Besar, perjalanan
bisa kita alihkan menuju Pulau Sedanau. Pulau ini bisa kita tempuh
dengan menumpang kapal penyeberangan di sebuah dermaga di Pulau Natuna
Besar. Tarif untuk sekali penyeberangan, sekitar Rp36.000/penumpang.
Durasi waktu penyeberangan berkisar 30 menit menuju Pulau Sedanau.
Setiba di Sedanau, hamparan pasir putih, masih tetap kita jumpai. Tak
jauh dari dermaga, mata kita bisa menatap sebuah hunian masyarakat
setempat yang tertata apik. Meskipun, rumah-rumah mereka terbuat dari
kayu, namun penataannya mengundang daya tarik tersendiri. Sesekali kita
bisa berbaur dengan warga. Dengan begitu, maka kehadiran kita pun akan
terasa spesial; kita bisa mengenal keseharian maupun budaya yang mereka
tradisikan.
Wisata Natuna
tak lengkap bila mengabaikan kuliner khas setempat. Di sana, ada
makanan yang bernama Kernas dan Lempa. Kernas merupakan makanan berbahan
ikan tongkol dan diolah menyerupai gorengan. Warna makanan ini hitam
cukup pekat. Pelengkapnya, yaitu berupa sambal pedas nan nikmat. Adapun
Lempa merupakan penganan tradisional yang mirip dengan lemper, namun
isinya berupa daging ikan tongkol.
0 komentar: