Masa Pendudukan Belanda

Pada akhir abad XVI dan pada awal abad XVII, orang-orang barat antara lain orang Belanda datang ke Indonesia. Ketika orang Belanda datang di Banten pada akhir abad XVI, mereka disambut baik oleh para penguasa Banten, karena pada waktu itu orang-orang Belanda belum menunjukkan sifat-sifatnya yang kurang baik.
Patriot-Patriot Indonesia Berjuang Melawan Penjajahan Belanda
Tujuan orang-orang Belanda adalah untuk berdagang, oleh sebab itu mereka menjalin persahabatan dengan para penguasa Banten ketika itu. Lalu mereka meluaskan perdagangannya ke daerah-daerah lain seperti Tuban, Maluku, dan lain-lain.
Beberapa lama kemudian, Belanda menunjukkan sifat aslinya yang mau menjajah. Kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia pada waktu itu di adu domba oleh Belanda karena diantara raja-raja terjadi persaingan.
Apabila Belanda membantu suatu kerajaan untuk mengalahkan kerajaan lain, maka dengan segera Belanda meminta imbalannya, yaitu berupa daerah-daerah konsesi perdagangan.
Dalam rangka usahanya menguasai Indonesia, Belanda secara licik menjalankan politik pecah belah, sehingga kerajaan-kerajaan yang saling bertentangan itu menjadi lemah. Kesempatan inilah digunakan oleh Belanda untuk menjajah Indonesia.
Penjajahan Belanda terhadap Indonesia, tidak sepi dari perlawanan patriot-patriot bangsa di seluruh Indonesia, seperti :
  1. Perlawanan Thomas Matulessy di Maluku tahun 1817.
  2. Perlawanan Kaum Padri atau Perang Imam Bonjol tahun 1821-1837.
  3. Perlawanan di Sulawesi Selatan yang di pimpin oleh Sultan Hasanuddin yang berlangsung sampai tahun 1825.
  4. Perang Diponegoro tahun 1825-1830.
  5. Perlawanan di Bali tahun 1846-1849.
  6. Perlawanan di Kalimantan Selatan yang terkenal dengan Perang Banjar tahun 1859-1905.
  7. Perlawanan di Aceh tahun 1873-1904.
  8. Perang Sisingamangaraja XII tahun 1878-1907.
Perlawanan yang dilancarkan oleh patriot-patriot Indonesia ketika itu, semuanya dapat dipatahkan oleh Belanda. Adapun sebab-sebab kegagalan para patriot Indonesia, karena :
  1. Semua perlawanan itu adalah bersifat kedaerahan.
  2. Antara perlawanan yang satu dengan perlawanan yang lain tidak terkoordinasi, karena memang belum ada konsepsi secara nasional pada waktu itu.
  3. Tujuan perjuangan bermacam-macam.
  4. Raja-raja yang ada di Indonesia pada waktu itu mudah dipecah belah.
  5. Persenjataan yang dimiliki para patriot Indonesia kalah baik mutu maupun jumlahnya dibandingkan dengan persenjataan yang dimiliki Belanda,-

About the author

Admin
Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar:

Copyright © 2014 Indonesiaku