Danau Singkarak

Sebuah gambar lukis panorama alam dari tahun 1905 menampilkan keindahan Danau Singkarak. Bukan dari tangan seorang pelukis melainkan oleh seorang peneliti yang saat itu sedang berada Hindia Belanda. Adalah Ernst Haeckel, naturalis  asal Jerman yang terkesima dengan indahnya panorama danau nan cantik ini sehingga ia pun seakan tak tahan untuk menuangkannya pada sebuah gambar lukis.


Danau Singkarak adalah sebuah danau kawah yang sangat besar di dalam pemandangan alam vulkanik yang dramatis. Tersebar di dua kabupaten, Solok dan Tanah Datar, danau besar dengan luas 1.000 hektar. Danau terluas di Sumatera dan danau terbesar kedua di pulau tersebut, setelah Danau Toba.
Sebuah dunia yang tenang, pemandangan menakjubkan dan spektakuler menanti di sini. Di sini Anda dapat merangkul keindahan alam Indonesia yang sangat terkenal. Keindahan Danau Singkarak sudah tersebar sejak 1905 saat seorang naturalis bernama Ernst Haeckel mengenalkannya dalam sebuah buku biology. Ernst Haeckel terkesima dengan indahnya panorama danau nan cantik ini sehingga ia pun seakan tak tahan untuk menuangkannya pada sebuah gambar lukis.
Danau Singkarak terkenal dengan ikan Bilih nya yang merupakan spesies ikan yang hanya hidup di danau ini saja. Ikan ini sangat unik karena tidak dapat bertahan hidup di mana saja, bahkan di dalam akuarium  kecuali di Danau Singkarak.
Di Danau Singkarak hidup lebih dari 19 jenis ikan dan yang istimewanya adalah ikan bilih (Mystacoleucus padangensis). Ikan tersebut sulit dibudidayakan di luar Singkarak dan bila dipaksakan pun rasanya akan berbeda, bahkan sekalipun dengan dibudidayakan dalam jala terapung yang ada di Danau Singkarak. Olahan ikan bilih biasanya digoreng kering atau dicocol dengan sambal hijau. Pastikan Anda membeli oleh-oleh ikan bilih yang telah digoreng kering dalam bungkusan untuk dibawa pulang.

Sumber : http://www.indonesia.travel/id/destination/466/danau-singkarak

About the author

Admin
Donec non enim in turpis pulvinar facilisis. Ut felis. Praesent dapibus, neque id cursus faucibus. Aenean fermentum, eget tincidunt.

0 komentar:

Copyright © 2014 Indonesiaku