Taman Nasional Baluran
Kawasan Taman Nasional Baluran terletak
di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Batas
wilayah sebelah utara adalah Selat Madura, sebelah timur Selat Bali,
sebelah selatan Sungai Bajulmati, dan sebelah barat Sungai Klokoran.
Temperatur udaranya 27°- 34° C, curah hujan 900 - 1.600 mm/tahun,
ketinggian tempat 0 - 1.247 mdpl, letak geografis 7°29’ - 7°55’ LS,
114°17’ - 114°28’ BT, serta luasnya mencapai 25.000 ha. Di tengah
kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi.
Taman Nasional Baluran merupakan
perwakilan ekosistem hutan kering di Pulau Jawa, terdiri dari tipe
vegetasi savana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan
pegunungan bawah, hutan rawa, dan hutan yang selalu hijau sepanjang
tahun. Sekitar 40 % tipe vegetasi savana mendominasi kawasan Taman
Nasional Baluran. Tanahnya yang berwarna hitam dari jenis tanah aluvial
dan vulkanik meliputi luas setengah luas daratan rendah yang ditumbuhi
rumput savana. Daerah tersebut merupakan daerah yang sangat subur dan
kaya sumber makanan bagi berbagai jenis satwa pemakan rumput.
Iklim di Taman Nasional Baluran bertipe
Monsoon yang dipengaruhi angin timur yang kering. Curah hujan berkisar
antara 900-1.600 mm/tahun dan suhu udara antara 27°-30° C dengan bulan
kering per tahun rata-rata 9 bulan. Antara bulan Agustus hingga Desember
bertiup angin cukup kencang dari arah Selatan. Musim hujan terjadi pada
November-April, sedangkan musim kemarau pada April-Oktober dengan curah
hujan tertinggi pada bulan Desember-Januari. Secara faktual, perkiraan
tersebut sering berubah sesuai dengan kondisi global yang mempengaruhi.
Pada musim kemarau air tanah di
permukaan tanah menjadi sangat terbatas dan persediaan air di beberapa
mata air tersebut menjadi berkurang. Saat musim hujan, tanah yang hitam
sedikit sekali dapat ditembus air sehingga air mengalir di permukaan
tanah, membentuk banyak kubangan terutama di sebelah selatan daerah yang
menghubungkan Talpat dengan Bama.
Bila Anda datang saat musim penghujan
maka tumbuhan dan air sangat berlimpah sehingga penghuni taman seperti
banteng dan kerbau Liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada
bertatap muka dengan pengunjung. Akan tetapi, beberapa kelompok rusa,
merak, ayam hutan dan beburungan lainnya bisa Anda lihat hilir mudik.
Tumbuhan yang ada di Taman Nasional
Baluran ini sebanyak 444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli dan
khas yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea).
Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu
beradaptasi dalam kondisi sangat kering namun masih kelihatan hijau
walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering. Tumbuhan yang lain
juga ada seperti kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp), asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Terdapat 26 jenis mamalia di antaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis rusa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
Satwa banteng merupakan maskot khas dari Taman Nasional Baluran. Selain
itu, terdapat sekitar 155 jenis burung di antaranya termasuk yang
langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), tuwuk atau tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Terdapat 155 jenis burung langka antara lain Walet ekor jarum (Hirundapus caudutus), Banteng (Bos javanicus), Ajag (Cuon alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak), Burung merak (Pavo muticus), Ayam hutan (Gallus sp.), Macan tutul (Felis pardus), Kucing bakau (Felis viverrina) dan lain-lain.
0 komentar: