Kerbau Pusaka Keraton Surakarta Mati Dibunuh
Solo - Salah satu kerbau bule milik Keraton Kasunanan Surakarta
ditemukan tak bernyawa setelah menderita cukup lama. Kerbau tersebut
menjadi korban dari ulah orang tak bertanggung jawab yang menyiksanya
dengan cara menusukkan benda tajam ke bagian lambungnya beberapa waktu
sebelumnya.
Bagong, nama kerbau jantan keturunan kerbau Kyai Slamet tersebut, selama ini memang tidak tinggal bersama kawanan kerabatnya di kompleks Alun-alun Selatan Keraton Surakarta. Bagong sejak kecil memang nyaman tinggal di dekat areal persawahan di Grogol Sukoharjo, sekitar 5 km dari kompleks Keraton. Beberapa kali dipindahkan untuk bergabung, namun selalu kembali ke tempat tinggalnya di sawah itu.
Sekitar dua pekan lalu, Bagong menjadi korban orang iseng. Dia diketemukan terluka parah di bagian lambung akibat tertusuk benda tajam. Di sekitar lokasi tidak diketemukan benda yang digunakan untuk menusuk, namun melihat lukanya yang dalam dipastikan benda yang dipakai untuk melukai adalah benda tajam.
Upaya perawatan sudah dilakukan terhadap kerbau yang sering dipandang sebagai bagian dari pusaka Keraton Surakarta tersebut. Namun setelah menderita beberapa waktu, pada Selasa (4/11) malam kerbau si Bagong menemui ajal. Luka akibat tusukan yang dideritanya telah mengakibatkan infeksi pada tubuhnya.
"Langsung dimakamkan tadi malam di Alun-alun Selatan. Meskipun selama ini dia tidak tinggal bersama yang lain di sini, namun sesuai tradisi semua kerbau keturunan Kyai Slamet yang meninggal selalu dimakamkan di sini dengan perlakuan khusus," ujar Satryo Hadinagoro, salah satu kerabat Keraton Surakarta, Rabu (5/11/2014).
Pemakaman dilakukan oleh para abdidalem dibantu warga. Adapun perlakuan khusus yang dimaksudkan adalah dengan cara dibungkus kafan serta mendapat penghormatan khusus sebagai hewan kesayangan raja dinasti Mataram secara turun temurun.
Bagong, nama kerbau jantan keturunan kerbau Kyai Slamet tersebut, selama ini memang tidak tinggal bersama kawanan kerabatnya di kompleks Alun-alun Selatan Keraton Surakarta. Bagong sejak kecil memang nyaman tinggal di dekat areal persawahan di Grogol Sukoharjo, sekitar 5 km dari kompleks Keraton. Beberapa kali dipindahkan untuk bergabung, namun selalu kembali ke tempat tinggalnya di sawah itu.
Sekitar dua pekan lalu, Bagong menjadi korban orang iseng. Dia diketemukan terluka parah di bagian lambung akibat tertusuk benda tajam. Di sekitar lokasi tidak diketemukan benda yang digunakan untuk menusuk, namun melihat lukanya yang dalam dipastikan benda yang dipakai untuk melukai adalah benda tajam.
Upaya perawatan sudah dilakukan terhadap kerbau yang sering dipandang sebagai bagian dari pusaka Keraton Surakarta tersebut. Namun setelah menderita beberapa waktu, pada Selasa (4/11) malam kerbau si Bagong menemui ajal. Luka akibat tusukan yang dideritanya telah mengakibatkan infeksi pada tubuhnya.
"Langsung dimakamkan tadi malam di Alun-alun Selatan. Meskipun selama ini dia tidak tinggal bersama yang lain di sini, namun sesuai tradisi semua kerbau keturunan Kyai Slamet yang meninggal selalu dimakamkan di sini dengan perlakuan khusus," ujar Satryo Hadinagoro, salah satu kerabat Keraton Surakarta, Rabu (5/11/2014).
Pemakaman dilakukan oleh para abdidalem dibantu warga. Adapun perlakuan khusus yang dimaksudkan adalah dengan cara dibungkus kafan serta mendapat penghormatan khusus sebagai hewan kesayangan raja dinasti Mataram secara turun temurun.
Sumber : http://forum.detik.com/setelah-ditusuk-orang-bagong-kebo-bule-keraton-solo-mati-t1062605.html?query-string
0 komentar: