Investor Minati Industri Penerbangan Indonesia
Metrotvnews.com, Jakarta: Pebisnis asal Inggris yang
tergabung dalam Tim Investasi dan Perdagangan Kerajaan Inggris (The
United Kingdom Trade and Investment) bidang aviasi dan bandar udara
mengunjungi Citilink Indonesia. Pertemuan itu untuk mengetahui
perkembangan serta prospek industri penerbangan nasional.
Kelompok investor yang dipimpin oleh Stephen Myatt itu berkomunikasi dengan Direktur Keuangan Citilink Albert Burhan. Pertemuan itu membahas persiapan menjelang ASEAN Open Sky 2015.
"Citilink menyambut baik kedatangan sekelompok pengusaha asal Inggris ini karena kita bisa sama-sama mengenali dan mencari peluang bisnis yang ada di Indonesia dan juga di Eropa. Inggris merupakan salah satu negara terdepan dalam bisnis dan penguasaan teknologi penerbangan, sehingga Citilink merasa perlu juga untuk memiliki akses langsung ke industri mereka," kata Albert dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Sementara itu, Stephen Myatt mengatakan, tujuan dari misi ini adalah untuk menjalin relasi bisnis dan melihat peluang. Serta memahami prospek bisnis penerbangan di Indonesia. Kunjungan kali ini dapat membantu menemukan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dan dalam jangka panjang.
"Misi dagang kami juga terkait dengan Forum Bisnis Aviasi Indonesia yang mendorong peningkatan kegiatan bisnis dan kerjasama antara kalangan pebisnis dan pemerintahan, sehingga para pemimpin industri penerbangan bisa memberikan solusi yang berkelanjutan. Apalagi, mengingat pertumbuhan yang pesat sekaligus mengantisipasi pelaksanaan ASEAN Open Sky," kata Myatt yang juga sebagai penasehat perdagangan internasional.
Rombongan yang terdiri dari 14 pengusaha dan dua penasehat bisnis bidang penerbangan dan bandara itu berada di Indonesia pada 3 hingga 7 November. Selain mengunjungi Citilink juga mengunjungi sejumlah komunitas bisnis lain dan kalangan pemerintah.
Jelang ASEAN Open Sky 2015, lalu lintas pergerakan penumpang tahunan Indonesia diperkirakan meningkat dari 105 juta penumpang di tahun 2010 menjadi 358 juta penumpang pada 2025, dengan catatan pertumbuhan ekonomi rata-rata 8,5% per tahun. Kondisi tersebut menjadikan industri penerbangan dan bandara di Indonesia akan mendapatkan tekanan yang luar biasa sehingga perlu untuk melakukan perluasan kapasitas dan fasilitas di kedua sektor tersebut.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 242 juta jiwa dan pertumbuhan rata-rata GDP 6.2% memperlihatkan pertumbuhan pasar penerbangan yang dramatis. Pergerakan penumpang dan penerbangan internasional tumbuh 13% sedangkan hal yang sama juga terjadi di penerbangan domestik yang mencapai 16%, dan pergerakan penumpang domestik tumbuh 20% pada 2010/2011.
Kelompok investor yang dipimpin oleh Stephen Myatt itu berkomunikasi dengan Direktur Keuangan Citilink Albert Burhan. Pertemuan itu membahas persiapan menjelang ASEAN Open Sky 2015.
"Citilink menyambut baik kedatangan sekelompok pengusaha asal Inggris ini karena kita bisa sama-sama mengenali dan mencari peluang bisnis yang ada di Indonesia dan juga di Eropa. Inggris merupakan salah satu negara terdepan dalam bisnis dan penguasaan teknologi penerbangan, sehingga Citilink merasa perlu juga untuk memiliki akses langsung ke industri mereka," kata Albert dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (4/11/2014).
Sementara itu, Stephen Myatt mengatakan, tujuan dari misi ini adalah untuk menjalin relasi bisnis dan melihat peluang. Serta memahami prospek bisnis penerbangan di Indonesia. Kunjungan kali ini dapat membantu menemukan bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dan dalam jangka panjang.
"Misi dagang kami juga terkait dengan Forum Bisnis Aviasi Indonesia yang mendorong peningkatan kegiatan bisnis dan kerjasama antara kalangan pebisnis dan pemerintahan, sehingga para pemimpin industri penerbangan bisa memberikan solusi yang berkelanjutan. Apalagi, mengingat pertumbuhan yang pesat sekaligus mengantisipasi pelaksanaan ASEAN Open Sky," kata Myatt yang juga sebagai penasehat perdagangan internasional.
Rombongan yang terdiri dari 14 pengusaha dan dua penasehat bisnis bidang penerbangan dan bandara itu berada di Indonesia pada 3 hingga 7 November. Selain mengunjungi Citilink juga mengunjungi sejumlah komunitas bisnis lain dan kalangan pemerintah.
Jelang ASEAN Open Sky 2015, lalu lintas pergerakan penumpang tahunan Indonesia diperkirakan meningkat dari 105 juta penumpang di tahun 2010 menjadi 358 juta penumpang pada 2025, dengan catatan pertumbuhan ekonomi rata-rata 8,5% per tahun. Kondisi tersebut menjadikan industri penerbangan dan bandara di Indonesia akan mendapatkan tekanan yang luar biasa sehingga perlu untuk melakukan perluasan kapasitas dan fasilitas di kedua sektor tersebut.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 242 juta jiwa dan pertumbuhan rata-rata GDP 6.2% memperlihatkan pertumbuhan pasar penerbangan yang dramatis. Pergerakan penumpang dan penerbangan internasional tumbuh 13% sedangkan hal yang sama juga terjadi di penerbangan domestik yang mencapai 16%, dan pergerakan penumpang domestik tumbuh 20% pada 2010/2011.
Sumber : http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/11/04/314191/investor-minati-industri-penerbangan-indonesia
0 komentar: