Keindahan Halmahera dalam Festival Teluk Jailolo
Gilolo atau yang disebut Jailolo adalah nama pulau di Provinsi Maluku Utara. Jailolo atau Gilolo adalah nama lain yang diberikan penduduk setempat untuk Pulau Halmahera di Provinsi Maluku Utara.
Di sini digelar Festival Teluk Jailolo yang merupakan festival tahunan
dan didukung komunitas budaya, pemerintah daerah, dan Departemen
Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.
Festival ini berulang kali meraih
kesuksesan dimana semua komunitas budaya di Pulau Jailolo dan sekitarnya
ikut berpartisipasi. Beragam tradisi unik hadir dalam festival ini
termasuk teater dengan konsep panggung di atas laut dan menjadi ciri
khas festival. Festival ini melibatkan ratusan penduduk Halmahera Barat yang terdiri dari anak-anak sekolah, nelayan, dan petani.
Festival ini menghadirkan teater “Cabaret On The Sea”
yaitu kabaret yang mengkolaborasikan cerita sarat filosofi dengan
harmonisasi musikal menawan serta panggung besar yang mengapung di atas
lautan. Konsep teater di atas laut ini belum pernah ada sebelumnya di
Indonesia bahkan dunia. Acaranya selalu dimeriahkan deretan kegiatan
bahari seperti lomba dayung, renang, memancing, menjaring sampah, dan
pemilihan duta bahari.
Festival Teluk Jailolo
adalah salah satu contoh perayaan budaya yang menakjubkan. Pengunjung
yang hadir akan disuguhi beragam pagelaran menarik seperti: Cakalele, Soya-soya, Legu Sarai, musik Yanger, Tataruba, Sara Dabi-dabi, Horum Sasadu, serta acara kuliner kolosal yang mengundang semua pengunjung untuk makan bersama.
Festival Teluk Jailolo berhiaskan langit
biru yang membentang, gugusan tebing megah, hamparan laut jernih, serta
pasir hitam lembut.
Festival Jailolo biasanya dimulai dengan
upacara pembukaan di Teluk Jailolo yang diikuti kompetisi olahraga pada
hari berikutnya. Kegiatan memancing merupakan sebuah tradisi di mana
semua orang diundang untuk bergabung bersama. Beberapa diskusi penting
mengenai budaya dan kontes pemilihan duta bahari juga merupakan bagian
dari agenda festival ini.
Pulau Halmahera merupakan pulau yang
indah seluas 17.000 km². Lautnya yang menawan terus menginspirasi
festival ini setiap tahunnya. Penduduk Muslim dan Kristen bersama-sama
berpartisipasi setiap tahun dalam perayaan penuh keharmonisan.
Anda dapat menuju Teluk Jailolo dengan perjalanan selama 3 jam penerbangan dari Jakarta menuju Ternate. Alternatif lain dengan penerbangan melalui Makassar atau Manado menuju Ternate. Dari Pelabuhan Dufa Dufa di Kota Ternate, Anda lanjutkan perjalanan melalui jalur laut dengan menggunakan speed boat selama 40 menit.
Pangeran Bertato dari Halmahera
Jailolo sering ditulis ‘Gilolo’
dalam literatur Barat dan merupakan salah satu kerajaan di Maluku.
Istilah ‘Gilolo’ sebagai suatu suku bangsa merujuk pada sebuah kerajaan
tua di pulau Halmahera Indonesia. Hingga saat ini tak ada satu tempat
pun di dunia yang dahulu disebut Gilolo selain Pulau Halmahera di
Indonesia.
Penyebutan Gilolo terkait sumber sejarah dalam sebuah buku berjudul “A New Voyage Round The World” (1697) yang ditulis
William Dampier dimana memuat gambar seseorang dengan tubuh dipenuhi
tato dan merupakan penduduk asli dari Jailolo. Dampier merupakan seorang
pelaut Inggris yang mengunjungi Laut Selatan dan Hindia Timur untuk
tugas mengelilingi bumi dan mencari daerah baru.
William Dampier pulang ke Inggris dengan membawa serta Pangeran Giolo (Painted Prince; Giolo; Jeol)
yang bertato sekujur tubuhnya ke London. Dampier membawanya ke Eropa
karena tertarik gambar di tubuhnya. Pangeran ini dijadikan budaknya
hingga ia meninggal di Oxford karena penyakit cacar.
Pangeran Giolo kemudian dikenal sebagai ‘Painted Prince’ atau
penduduk asli dari Kepulauan Rempah-Rempah yang ditato tubuhnya. Ia
memiliki tato di seluruh tubuhnya yang menarik perhatian penduduk London
namun bahasanya tidak mereka pahami. Pangeran Gilolo ini kemudian
menghidupkan kembali seni tato di Inggris, bahkan sekarang menjadi icon
penggemar tato di dunia. Pangeran Giolo tersebut diyakini berasal dari
pulau rempah-rampah di Hindia Timur atau Nusantara bagian timur, yaitu
Halmahera (Maluccas).
0 komentar: