Wisata Pulau Samosir, Danau Toba: Keindahan Alam dan Keunikan Tradisi
Berwisata menuju Danau Toba, memang mengasyikkan. Namun, keasyikan
ini tak akan berakhir dengan sempurna bila kita mengabaikan destinasi
wisata di Pulau Samosir. Pulau Samosir,
dengan seluk beluk masyarakat tradisionalnya, memiliki ragam tempat
wisata yang indah. Anda tertarik aktivitas apa yang bisa dilakukan saat
mengunjungi pulau tersebut?
Kuliner Mie Gomak. Berpetualang ke Pulau Samosir selalu
menawan hati kita. Sesekali kita bisa mampir ke kedai masyarakat
setempat sekadar menikmati makanan mie Gomak. Bentuk fisik mie ini,
terlihat tebal dan lebih menyerupai spaghetti. Kenikmatannya berbaur
padu dengan taburan saus yang tampak menyerupai rendang. Saus yang
berbahan bumbu andaliman, bercampur jahe dan merica. Rasanya pun menjadi
pedas dan panas. Sebuah rasa yang pas untuk menghangatkan tubuh.
Pelengkap, mie Gomak juga ditaburi dengan kelapa yang telah disangrai.
Melihat Batu Parsidangan. Dahulu kala, ada tempat
persidangan rakyat yang berada di Ambarita. Di tempat tersebut, ada
beberapa batu-batu yang disusun rapi secara melingkar. Konon, batu
parsidangan ini telah berusia ratusan tahun lamanya.
Pantai Pasir Putih. Ini bukan sebuah pantai, melainkan
perairan yang berada di pinggiran danau Toba. Meskipun bukan pantai,
lokasi ini menyimpan hamparan pasir yang putih dan bersih. Sehingga,
tempat ini selalu ramai dengan wisatawan. Selain bermain air, wisatawan
bisa bermain jetski, berenang, ataupun banana boat.
Mengelilingi pulau menggunakan sepeda motor. Asyiknya
mengelilingi Pulau Samosir dengan menaiki sepeda motor. Terlebih di
sana, ada jalan yang terhubung tunggal yang memungkinkan wisatawan bisa
menikmati panorama alam Pulau Samosir dari berbagai sudut pandang.
Masyarakatnya yang ramah dan bersahabat, akan bisa kita jumpai di sana.
Pun dengan alam pedesaannya yang sejuk, dengan latar belakang
bukit-bukit yang lebat berwarna hijau, adalah pemandangan yang sangat
luar biasa.
Pertunjukan Sigale-gale. Peninggalan leluhur masyarakat
Samosir ini bernama Sigale-gale. Itu adalah sebuah tarian tradisional
khas Batak. Biasanya, pertunjukan ini diadakan di daerah kampong tua,
Huta Bolon. Tarian Sigale-gale mengandung pesan sebuah kerinduan
mendalam yang dimiliki raja kepada anaknya yang hilang. Kesedihan sang
raja lalu digambarkan melalui gerak-gerik dalam tarian yang bernama
Sigale-gale tersebut. Wisatawan yang sedang menonton pertunjukkannya,
akan merasa kagum dengan peninggalan leluhur masyarakat Samosir itu.
0 komentar: