Danau Towuti, Luwu Timur
Lokasi : Danau Towuti Kab. Luwu Timur |
Karena tugas dan pekerjaan dari instansi, saya dan tim tinggal di pondok kerja resort TWA Danau Towuti, Matano dan Mahalona, BKSDA Sulawesi Selatan. Danau yang cantik ini memiliki lima pulau menawan di tengah danau yang luas yaitu Pulau Loeha, Pulau Bolong, dan Pulau Kembar. Setelah merapikan barang di pos, kami segara menyusuri tepian danau menggunakan speedboat andalan. Soal sewa speedboat, penginapan dan transportasi hehehe.. mohon maklum jangan tanya saya karena saya hanya menjalankan perintah.
Pondok Kerja yang menjadi tempat kami bermalam |
Danau ini menawan karena air tawar di dalamnya masih sangat jernih, dengan menggunakan speedboat atau perahu ketinting kita dapat menikmati penggiran danau dengan vegetasi yang menarik seperti Nepenthes spp. yang bergelantungan di tepian danau, banyak jenis anggrek epifit di pepohonan, dan pohon Macadamia hildebrandii yang endemik Sulawesi. Perjalanan untuk ke Pulau Bolong, Pulau Kembar dan Pulau Loeha dapat ditempuh dengan speedboat selama satu hingga dua jam, hal ini karena pengaruh cuaca, angin dan ombak.
Lokasi : Danau Towuti Kab. Luwu Timur |
Perjalanan kami lakukan selama lebih dari 10 hari dan setiap hari kami menyeberangi danau untuk menuju ke pulau atau menjelajai sisi lain danau dari berbagai titik. Bagi masyarakat setempat danau ini memiliki fungsi ekonomi karena merupakan jalur penyeberangan alternatif yang lebih mempersingkat waktu untuk mencapai Kendari , Sulawesi Tenggara. Para pedagang biasa memanfaatkan dermaga kecil di tepi Danau untuk menyeberang dan “membuka” pasar di tepi danau. Pasar Ini memiliki hari pasar setiap Rabu.
Salah satu sisi Danau yang merupakan hunian masyarakat |
Lain cerita lagi dari masyarakat sekitar bahwa Danau tektonik yang merupakan danau air tawar terbesar di Indonesia setelah danau Toba ini merupakan habitat buaya!. dan hal ini kami alami sendiri , suatu pagi ketika pemandu merapatkan speedboat ke tepian Tanjung Baraka, kami melihat seperti batang kayu yang kemudian tenggelam dan menimbukan gerakan air yang cukup lumayan. Pemandu kami mengatakan biasanya buaya atau mereka sebut ”nenek” sering berjemur di tepi Tanjung. Ah, saya tidak sempat menjepretnya dengan kamera saya tapi rasanya untuk mengabadikannya pun saya berpikir tentang keselamatan kami semua.
Lokasi : Kawasan Danau Towuti "Vegetasi di Tepi Tanjung Bakara" |
Konon menurut cerita pak Yahya -pemandu kami dari BKSDA, Danau Towuti terjaga kebersihannya karena wisatawan dan masyarakat masih patuh dengan kearifan lokal yang mngatakan jika ada orang membuang sampah ke Danau maka ”Nenek” dan penunggu danau yang lainnya akan murka.
Bunga Spathoglottis plicata di Kawasan Danau Towuti Luwu Timur |
Bagi saya Terlepas dari semua mitos tersebut, menjaga kebersihan alam memang tugas setiap manusia. Bagi saya perjalanan ke Danau Towuti sangat mengesankan dan saya merasakan bahwa kearifan lokal turut menjaga kelestarian danau ini sehingga hingga saat ini kita semua masih bisa berkaca di jernihnya air Danau Towuti.
Bunga Nepenthes di Kawasan Danau Towuti Luwu Timur |
Hal lain yang menarik bagi wisatawan adalah keberadaan penjual makanan di area wisata danau. ditempay ini kita dapat menikmati Kapurung, makanan tradisional yang terbuat dari sagu dan kuah ikan yang sangat lezat dengan harga Rp 15.000,-
Pulau Loeha di Danau Towuti Luwu Timur |
Sumber : http://awalinfo.blogspot.com/2014/11/jelajahi-indahnya-alam-danau-towuti.html
0 komentar: